ISLAM AKAN BERJAYA TANPA HARUS MEMPROKLAMIRKAN DIRINYA

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim mengisi Konferensi Konferensi Internasional bertemakan "Islam Rahmatan Lil Alamin" di Selangor, Ahad (1/2)
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim mengisi Konferensi Konferensi Internasional bertemakan “Islam Rahmatan Lil Alamin” di Selangor, Ahad (1/2). (Potho: MINA)

Kuala Lumpur, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim mengatakan, Islam tidak perlu memproklamirkan diri merasa benar, biarkan fakta yang berbicara.

Berbicara pada Konferensi Internasional bertemakan “Islam Rahmatan Lil Alamin”, Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Malaysia melaporkan, bahwa dia mendesak umat Islam untuk mengecam tindakan brutal seperti membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain.

“Islam mengecam tindakan biadab yang dilakukan kelompok militan seperti Boko Haram, Negara Islam dan serangan yang baru-baru ini di Paris,” katanya di Hotel Flaminggo Ampang Selangor.

Hadir sebagai Key Notes pada acara tersebut ia mengatakan, Islam hingga hari ini bertahan selama hampir 1500 tahun lamanya tanpa memproklamirkan dirinya. Dia juga menegaskan bahwa Nabi diutus kepada umat manusia sebagai berkah dan membimbing manusia, bukan sebagai pengkhotbah terorisme.

Menanggapi pembunuhan di Paris, Anwar Ibrahim mengecam tegas dan mengatakan bahwa itu bukan dari Islam.

“Pembantaian yang terjadi di Paris adalah tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam,” tegasnya.

Pihaknya juga menolak bahwa serangan majalah bukan merupakan kebebasan berekspresi dan harus ada garis yang jelas antara kebebasan dan kebencian (tindak pidana kejahatan).

“Islam adalah agama rahmat, cinta kasih sayang kepada semua manusia tanpa memandang dari suku, bangsa dan agama,” kata Ketua Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Amidi bin Dato Abdul Manan.

Dia menegaskan bahwa acara ini dibuat agar para pemuda memahami Islam anti kekerasan, terorisme dan melampaui batas.

Sementara itu, Akademisi Muslim ternama asal Swiss, Tareek Ramadhan, Umat Islam harus bekerja sama dalam meluruskan kesalahpahaman yang sering mendeskriditkan Islam seagai teroris.

“Kita harus menjelaskan dua masalah (dalam ), pertama misunderstanding dalam agama kedua penyalahgunaan konsep dalam hal politik,” tegasnya.

Dia yang menyampaikan tema Konsep Quran Jihad dan kesalahan dalam tafsirnya menegaskan sebagai Muslim tidak seharusnya menyalahkan orang lain atas kesalahpahaman Islam. Sementara mereka (Muslim) tidak menunjukkan kepada dunia nilai-nilai yang sebenarnya dalam Islam.

“Umat Islam di dunia harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep jihad dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam bukanlah agama yang mempromosikan kekerasan,” tegasnya.(L/K05/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0