بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Khutbah Idul Fitri 1440 H
Oleh: Muhammad Al Khaththath
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
الله أكبر الله أكبرالله أكبر – الله أكبرالله أكبرالله أكبر- الله أكبرالله أكبرالله أكبر
الله أكبرالله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبرالله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ هذه السنة تقربا الى الله سبحانه وجعل صيام المسلمين في رمضان وقيامه عملا لجميع أوامره وأحكامه و اوجب جميع أعمال المسلمين في الحياة ايمانا واحتسابا لمرضاته وتمسكا بكتابه وسنة رسوله وتقيدا باحكامه وشريعته.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد المبعوث لإيجاد الأمة الإسلامية خيار الأمم في الدنيا و الآخرةوعلى آل بيته الأطهر وأصحابه الأخيار
فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَوقال تعالى في كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم:
{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ } [آل عمران: 110]وقال:
{هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ } [التوبة: 33]
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam
وقال: {يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (64) يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ (65) } [الأنفال: 64 – 65]وقال:
{هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2) وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3) ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (4) } [الجمعة: 2 – 4]
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina
Alhamdulillah, pagi hari ini umat Islam di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia merayakan Idul Fitri setelah selama sebulan penuh berpuasa Ramadhan, menahan makan dan minum yang halal serta berhubungan suami istri yang halal, sejak terbit fajar hingga maghrib tiba. Hari ini kita semua bergembira karena kita telah kembali berbuka (iedul fitri) yang mudah-mudahan juga berarti kembali suci sebagaimana hadits Nabi Saw. :
«شَهْرٌ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَسَنَنْتُ أَنَا قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ»
“…siapa saja yang shiyam Ramadhan dan melaksanakan qiyam Ramadhan atas dasar iman dan kesungguhan untuk mencari pahala dan ridlo Allah SWT, dia keluar dari dosa seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya” (HR. Abu Daud dalam MUsnad Abu Daud At Thayalisi Juz 1/181)..
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi
Kaum muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,,
Alhamdulillah, ibadah shiyam di siang hari dan qiyam di malam hari selama bulan Ramadhan telah mengajarkan kepada kita semua bahwasanya kita wajib taat, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT baik siang maupun malam selama hayat di kandung badan. Dengan ibadah shiyam yang kita sadari sepenuhnya bahwa lapar dan haus kita adalah untuk Allah SWT kita telah membangun kesadaran bahwa setiap saat posisi kita adalah makhluk dan hamba Allah SWT yang terus beribadah dalam segala situasi dan kondisi. Dalam keadaan shiyam, dengan kesadaran penuh kita juga sekaligus mengerjakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sebab, berbeda dengan ibadah lainnya, dengan mengerjakan shiyam kita bisa sekaligus mengerjakan hal-hal lain, seperti bekerja mencari rizki yang halal, bersilaturrahim, membaca Al Quran, menuntut ilmu, mengajak orang berbuat kebajikan, menasihati penguasa agar tidak berbuat zalim, menasihati hakim agar memutuskan perkara dengan adil, menolong orang yang sedang kesulitan ekonomi, dan lain-lain kebajikan.
Kita bisa dengan sabar menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga kualitas ketakwaan kita meningkat dan sekaligus kualitas hidup kita juga meningkat.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina
Dengan mengamalkan seluruh perintah dan menjauhi seluruh larangan yang ada dalam Al Quran dan As Sunnah maka kita akan menjadi manusia terunggul di dunia.
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Islam adalah aturan hidup yang sempurna. Allah SWT berfirman:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an
{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا } [المائدة: 3]
“Pada hari ini telah kusempurnakan agamamu untukmu dan telah kusempurnakan untukmu nikmat-Ku dan telah Kuridloi Islam sebagai agamamu.” (QS.Al Maidah ayat 3)
Seluruh pelaksanaan ibadah shiyam dan qiyam sebulan penuh di Bulan Ramadhan adalah ibarat pelaksanaan system hidup Islam secara keseluruhan secara simultan yang tujuan dari pelaksanaannya adalah untuk menghasilkan masyarakat yang secara jama’i (kolektif) maupun pribadi (individual) adalah manusia-manusia yang disiplin dalam ketaatan kepada Allah SWT. Dan hasil dari pelaksanaan system ibadah tersebut bisa kita lihat secara umum manusia lebih disiplin memenuhi masjid untuk sholat wajib lima waktu, shalat tarawih, dan iktikaf di sepuluh malam terakhir.
Secara umum manusia lebih berdisiplin tidak makan dan tidak minum di siang hari, walaupun makanan dan minuman yang tersedia adalah makanan dan minuman yang halal. Mereka menahan diri, apalagi terhadap berbagai makanan dan minuman yang aslinya memang diharamkan oleh Allah SWT. Di siang Ramadhan manusia lebih disiplin untuk tidak melakukan hubungan suami istri, apalagi hubungan seksual dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan yang jelas diharamkan, apalagi hubungan sejenis seperti homoseks dan lesbian yang lebih-lebih lagi sangat diharamkan. Masyarakat yang menjaga kedisiplinan social ini dilatih dalam seluruh system ibadah di bulan Ramadhan dan dijaga dengan sistem amar ma’ruf nahi mungkar sepanjang masa.Inilah masyarakat dengan disiplin kehidupan social terbaik di dunia. Allah SWT berfirman:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib
{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ } [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik (khairu ummah) yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran 110)
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Baca Juga: Khutbah Jumat: Upaya Agar Istiqamah di Jalan Yang Lurus
Ada tiga unsur karakter dari peradaban manusia terbaik (khairu ummah), yakni pertama, mereka memiliki tradisi amar ma’ruf, aktif dan otomatis selalu menyuruh perbuatan yang ma’ruf, yakni yang dikenal sebagai perbuatan baik menurut Al Quran dan As Sunnah. Baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat sunnah, minimal adalah suatu perbuatan yang boleh dilakukan.
Perbuatan wajib adalah perbuatan yang harus dilakukan, dipuji pelakunya dan dikecam yang meninggalkannya, bahkan dalam perspektif hukum Allah, pelakunya diberi balasan pahala, sebaliknya yang meninggalkan terkena sanksi dosa yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Dalam pelaksanaan system hukum syariah, untuk menjaga ketertiban umum, orang yang tidak melaksanakan kewajiban syariat diberikan sanksi hukum berupa ta’zir, berupa hukum cambuk atau tahanan kurungan.
Sehingga disiplin penerapan hukum bisa ditegakkan. Misalnya terhadap muslim yang sengaja tidak berpuasa di siang Ramadhan, yang bersangkutan ditangkap dan diadili sesuai dengan kadar pelangggarannya sejauhmana tidakannya tidak melaksanakan kewajiban yang jelas merupakan rukun Islam itu. Demikian juga orang-orang yang tidak sholat, yang tidak mau pergi haji padahal mampu, juga yang tidak mau membayar zakat. Khalifah Abu Bakarr.a. pernah mengancam orang-orang Arab yang minta dispensasi untuk tidak membayar zakat sepeninggal Baginda Nabi Saw. Kepala Negara pengganti Rasulullah saw. Itu berkata:
وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عِقَالًا أَوْ عِنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا
Baca Juga: Khutbah Jumat: Kabar Gembira bagi yang Mentaati Allah dan Rasul-Nya
Kalau sekiranya mereka menolak membayar zakat senilai tali kekang onta yang biasanya mereka bayar kepada Rasulullah Saw., sungguh akan kuperangi mereka atas tindakan pembangkangan itu” (Lihat Taariikhul Khulafa halaman 60).
Jadi amar ma’ruf adalah perintah untuk berbuat baik sesuai standar syariat Allah dan Rasul-Nya, baik yang wajib maupun yang sunnah. Umat diminta untuk menyibukkan diri dalam perkara yang menghasilkan pahala tersebut, bahkan bila perlu diambil tindakan tegas untuk menghindari kelalaian.
Kedua, umat terbaik memiliki tradisi nahi mungkar. Melarang perbuatan yang mungkat, yakni yang diingkari oleh agama Islam. Yakni perbuatan yang haram atau paling tidak syubhat. Perbuatan haram adalah perbuatan yang pelakunya dicela dan diberi sanksi hukum berupa dosa di akhirat. Dalam perspektif penegakan hukum syariat untuk menjaga ketertiban umum, diberikan ancaman hukuman, berupa hudud, jinayah, ataupun ta’zir dan mukhalafat.
Sebagai contoh, orang yang minum khamer diberikan hukuman hudud berupa cambukan 40 atau 80 kali. Pencuri dihukum potong tangan, pembegal jalanan dihukum potong tangan dan kaki saling silang, bahkan disalib hingga mati bila dia membunuh korbannya.Koruptor dihukum ta’zir sesuai tingkat kesalahannya, dari yang paling ringan seperti dipenjara atau dicambuk hingga hukuman mati.
Membunuh dihukum qishash atau hukum diyat.Dalam penerapan sanksi ini, hukum hudud, kalau sudah masuk ke pengadilan, maka tidak bisa dimintakan dispensasi. Pernah permintaan dispensasi atas seorang wanita bangsawan Quraisy yang dikenai hokum potong tangan, Rasulullah saw. menolak. Beliau bersabda: “Kalau saja Fatimah putriku mencuri, pasti kupotong tangannya”.
Semua pelarangan dan pencegahan segala bentuk kemungkaran secara disiplin akan menimbulkan ketertiban umum yang luar biasa. Hanya saja Islam tidak hendak berlaku bengis kepada manusia. Pelaksanaan hokum itu bila mana menimbulkan gangguan keteriban umum dan masalahnya diajukan kepada hakim. Nabi Saw, bersabda: “JIka seseorang melakukan pelanggaran hokum dan dia tidak menemukan Imam yang akan memberikan sanksi kepadanya, maka urusannya kembali kepada Allah, mungkin Allah akan menghukumnya di akhirat atau akan memaafkannya” (Al Hadits).
Ketiga, last but not least, umat terbaik itu beriman kepada Allah. Makna iman kepada Allah adalah iman kepada seluruh yang bersumber dari Allah, beriman kepada Al Quran kitabullah, beriman kepada Nabi Muhammad saw. utusan Allah, dan seluruh risalah Allah, halal dan haramnya Allah, yakni beriman kepada kebenaran seluruh syariat Islam. Karena tidak mungkin orang akan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kalau tidak beriman kepada syariat Islam.
Tidak mungkin orang menyuruh sholat, shaum, haji, baca Al Quran, berbuat baik kepada kedua orang tua, menyuruh mengangkat ulil amri atau pemimpin dari kalangan kaum muslim sendiri kalau tidak beriman kepada syariat Islam yang memerintahkan melakukan itu semua.
Sebaliknya tidak mungkin orang melakukan nahi mungkar, tidak mungkin orang melarang kemaksiatan, tidak mungkin orang melarang orang kafir berkuasa atas kaum muslimin, tidak mungkin orang melarang pria non muslim menikahi anak perempuan atau saudara perempuannya dan lain-lain kalau dia tidak beriman bahwa Islam melarang itu semua. Oleh karena itu, beriman kepada syariat Islam sebagai ajaran Allah SWT adalah yang pertama dan utama bagi umat Islam sebagai umat terbaik.
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Penegakan disiplin social dalam pelaksanaan ajaran Islam akan mewujudkan peradaban yang tinggi, yang unggul dunia akhirat. Bagaimana tidak, masyarakat yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah SWT, kepada hari akhirat, faham betul kehidupan dunia dan kehidupan akhirat sebagaimana yang sudah diurai dalam ayat-ayat Al Quran maupun Sunnah Nabi Saw., pasti masyarakat di situ akan memiliki ilmu pengetahuan yang meluas dan mendalam tentang itu semua, kebiasaan mereka membaca Al Quran dalam ta’lim maupun, tilawah dan sholat, akan terus menyegarkan ingat mereka, membuat memori otak mereka lebih baik, dan membuat akal pikiran mereka lebih cerdas, sekaligus terus meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran politik mereka yang membuat mereka dalam tingkat berfikir yang tinggi dan berperadaban unggul.
Disamping itu mereka akan senantiasa memiliki kesadaran hubungan dengan Allah SWT Sang Maha Pencipta seluruh isi jagad rayat ini, bahkan penguasa alam gaib dan nyata, penguasa di hari pembalasan. Keimanan mereka kepada seluruh hal itu membuat mereka dalam posisi unggul yang sangat tinggi. Allah SWT berfirman:
{وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ } [آل عمران: 139]
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman(QS. Ali Imran 139).
Umat yang memiliki kasadaran berilmu tinggi ini akan tegar dan sabar menghadapi musuh. Mereka tidak mudah lebay dan putus asa.Mereka bahkan lebih sabar dalam menghadapi musuh karena mereka punya harapan berupa rahmat Allah SWT yang tidak dipunyai musuh.Allah SWT mengabadikan hal itu dalam firman-Nya:
{وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا } [النساء: 104]
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu).jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. An Nisa 104).
Dan mereka tahu bahwa syarat kemenangan adalah ketabahan dan kesabaran dalam pertempuran dan itu merupakan perintah Allah SWT:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } [آل عمران: 200]
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran 200).
Oleh karena itu, umat terbaik dengan karakteristik beriman dan memahami Islam secara paripurna itu akan memenangkan persaingan dalam percaturan kehidupan. Allah SWT mengabadikan hal itu dalam firman-Nya:
{..ِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ } [الأنفال: 65]
Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”(QS. Al Anfal 65).[3]
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Peradaban unggul itu terlahir karena Islam datang untuk memenangkan siapa saja yang membawanya.Sebab, Islam yang terlahir dari langit adalah unggul daripada peradaban yang bersumber dari pemikiran bumi dan pemikiran manusia yang sangat terbatas.Allah SWT berfirman:
. {هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ } [التوبة: 33]
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.(QS. At Taubah 33).
Oleh karena itu, semoga dengan merenungkan dan mengevaluasi diri kita masing-masing, seberapa jauh dalam proses sebulan Ramadhan kemarin kita bisa menyerap peradaban Islam yang unggul dalam kehidupan dan shiyam kita. Dan selanjutnya mari kita bangun kembali peradaban kita dengan peradaban Islam dari sumber-sumbernya sebagaimana pertama kali umat ini dibangun oleh Rasulullah Saw. Allah mengabadikan langkah Rasulullah saw, membangun peradaban unggul ini dalam firman-NYa:
{هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2) وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3) ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (4) } [الجمعة: 2 – 4]
- Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
- dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
- Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar.
(QS. Al Jumu’ah ayat 2-4).
الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,,
Akhirnya marilah kita berdoa memohon dengan segala ketundukan kita kepada Allah SWT agar kita semua mampu membangun peradaban kiat dengan peradaban Islam yang paripurna dan unggul tersebut.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ ويا قاضي الحاجات
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.
(A/R03RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA