Oleh: Ika Restya
Wanita adalah sosok yang sering dijadikan sorotan dalam setiap sudut kehidupan. Mulai dari penampilan, cara berpakaian, tingkah laku, hingga ke gerak tubuhnya. Menyoroti kembali sosok wanita yang selalu di peringati pada tanggal 21 April, bangsa Indonesia mengenalnya dengan sebutan hari Kartini, yaitu dimana sosok seorang tokoh pahlawan nasional yang telah berhasil memperjuangkan martabat seorang wanita ketingkat yang lebih tinggi.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pada jaman penjajahan wanita berada di tingkat lebih rendah, tidak boleh mengenyam pendidikan dan tak bias terlibat dalam pemerintahan. Sayangnya pada masa itu tujuannya bukan karena memuliakan wanita melainkan lebih menganggap wanita sebagai budak. Hal tersebut lebih bercermin pada budaya barat yang memang seolah-olah menjunjung tinggi hak-hak perempuan dengan berbagai program mereka yang terangkum dalam proyek besar mereka yang bernama kesetaraan jender dalam berbagai bidang.
Dalam kesetaraan jender versi barat, wanita diperbolehkan bahkan sangat didukung untuk masuk ke segala bidang kehidupan. Jadi kuli batu, jadi tentara, jadi sopir, jadi single parents. Hampir segala bidang kehidupan yang mengandung Maskulinitas hendak mereka jamahi. Jika dalam Islam yang ideal seorang wanita hendaknya berada di rumah membangun keluarga yang baik dan peran mencari nafkah dilakukan pada lelaki (ayah), maka hal itu dianggap sebagai pengekangan oleh Barat. Barat menganggap penataan keluarga model Islam semacam itu kuno dan mencederai keadilan Jender karena peran wanita dikesampingkan. Mereka (Barat) berdalih jika seorang wanita berada di rumah dan menjadi seorang ibu rumah tangga maka potensi besar kaum perempuan akan tereduksi. Lelaki dan perempuan harus setara, sejajar berbanding lurus an sich dalam segala hal. Itulah pandangan Barat.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Di antara stigma negatif yang dialamatkan oleh Barat terhadap ajaran Islam adalah, bahwa Islam tidak menghargai kedudukan wanita, memasung kebebasannya, tidak adil dan menjadikannya sebagai manusia kelas dua yang terkungkung dalam penguasaan kaum laki-laki serta hidup dalam kehinaan. Wanita Islam pun dicitrakan sebagai wanita terbelakang dan tersisihkan dari dinamika kehidupan tanpa peran nyata di masyarakat. Oleh karena itu, mereka menganggap, bahwa Islam adalah hambatan utama bagi perjuangan kesetaraan gender.
Mari kita simak, betapa Islam sangat memuliakan wanita. Islam memuliakan wanita dari sejak ia dilahirkan hingga ia meninggal dunia. Islam benar-benar telah mengangkat harkat dan martabat kaum wanita dan memuliakannya dengan kemuliaan yang belum pernah dilakukan oleh agama lain. Wanita, dengan kelembutan hati yang Allah karuniakan padanya, ia dapat memacu semangat suaminya, anak lelakinya, atau ayahnya, yang sedang bertempur. Dia pula yang menjaga rumah tangga dan kehormatan suaminya. Dari rahimnyalah terlahir mujahid-mujahid yang bahkan setingkat Abu Bakar Siddiq.
Allah berfirman tentang bagaimana seharusnya memperlakukan kaum wanita dalam ayat berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sering mengingatkan dengan sabda-sabdanya agar umat Islam menghargai dan memuliakan kaum wanita. Di antara sabdanya:
اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam “ash-shahihah”: 285)
Namun, lihatlah keadaan yang selama ini terjadi, sekian banyak wanita yang meminta kebebasan meninggalkan rumah tangganya untuk mencari ketenaran diluar rumah. Berkali-kali lipat itu pula, semakin tercipta generasi-generasi yang kurang kasih sayang dan kelembutan seorang ibu. Akibatnya narkoba merajalela, tawuran disana-sini, pergaulan bebas, tindak kriminal di kalangan remaja seakan telah menjadi menu kita sehari-hari. Ketika ia sukses menjadi wanita karir, rumah tangganya berantakan. Anak lelakinya terbaring lemah di rumah sakit karena tawuran, sedang anak perempuannya menjadi korban pergaulan bebas.
Wanita adalah makhluk Allah yang tangguh. Karena itu, dia diberi amanah untuk melahirkan, mendidik, membesarkan, dan mencintai calon-calon penegak bendera agama Allah di muka bumi ini. Tugas wanita amat mulia, jauh lebih mulia dari apa yang ada di muka bumi ini. Karena itu jangan pernah merasa hina tinggal di rumah, wanita adalah ratu dalam rumah tangganya dan insya Allah ratu di surga Allah. Jalani kodrat yang Allah berikan dengan ikhlas atas dasar cinta kepada-Nya, sesungguhnya hanya Allah yang akan membalas keikhlasanmu, sebab terlalu besar untuk dibayar oleh dunia.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Wanita adalah Karunia, Bukan Musibah
Setelah sebelumnya orang-orang jahiliyah memandang wanita sebagai musibah, Islam memandang bahwa wanita adalah karunia Allah. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapat ketenangan, lahir maupun batinnya. Darinya akan muncul energi positif yang sangat bermanfaat berupa rasa cinta, kasih sayang dan motivasi hidup. Laki-laki dan wanita menjadi satu entitas dalam bingkai rumah tangga. Kedunya saling membantu dalam mewujudkan hidup yang nyaman dan penuh kebahagian, mendidik dan membimbing generasi manusia yang akan datang. Allah berfirman,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al Rûm [30]: 21)
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.” (QS. An Nahl [16]:72)
هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
“Mereka (istri-istri) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al Baqarah [2]: 187)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Semua syariat ini ditetapkan oleh Allah dalam rangka menjaga dan memuliakan kaum wanita, sekaligus menjamin tatanan kehidupan yang baik dan bersih dari prilaku menyimpang yang muncul akibat hancurnya sekat-sekat pergaulan antara kaum laki-laki dan wanita. Demikianlah menjadi lebih jelas bagi kita betapa keagungan kedudukan, harkat dan martabat wanita di dalam Islam adalah mulia dan terhormat.(T/P014/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Sumber: http://muslim.or.id/muslimah/islam-menjaga-dan-memuliakan-wanita.html
Dan berbagai sumber lainnya.
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah