Islamabad, MINA — Sebuah ledakan bom bunuh diri mengguncang kawasan pengadilan di ibu kota Pakistan, menewaskan setidaknya 12 orang dan melukai puluhan lainnya. Pemerintah Pakistan langsung menuding negara tetangga, India, terlibat dalam peristiwa yang mengguncang keamanan nasionalnya.
Pagi hari pada Selasa (11/11), sekitar pukul 12.30 waktu setempat, sebuah bom meledak di luar kompleks pengadilan distrik di sektor G-11 kota Islamabad. Anadolu melaporkan.
Pelaku yang menggunakan muatan bom bunuh diri pertama kali mencoba masuk ke dalam gedung pengadilan, namun ketika gagal, bom diledakkan di dekat kendaraan polisi yang terparkir di pintu gerbang.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengonfirmasi bahwa 12 orang tewas dan 27 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.
Baca Juga: Suriah dan AS Resmi Jalin Kerja Sama Lawan ISIS
Sesaat setelah ledakan, Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan tersebut. Ia menuduh bahwa unsur eksternal, termasuk India, mendalangi aksi tersebut lewat jaringan militan yang beroperasi dari wilayah tetangga. Dakwaan ini turut disampaikan oleh pejabat pertahanan Pakistan.
Saksi mata menggambarkan adegan mengerikan usai ledakan, dengan tubuh terluka dan kendaraan rusak. Rumah sakit setempat tengah merawat korban di kondisi kritis.
Pemerintah Islamabad menyatakan bahwa ini bukan sekadar serangan biasa, melainkan langkah yang membawa implikasi keamanan besar bagi negara.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki peran kelompok militan domestik serta kemungkinan dukungan dari luar negeri.
Baca Juga: Uni Eropa Desak Bantuan untuk Sains dan Pendidikan di Afghanistan
Meski demikian, India dan Afghanistan membantah segala tudingan keterlibatan. Sementara itu, kelompok Tehrik‑e‑Taliban Pakistan (TTP) yang sering menargetkan pasukan Pakistan disebut sebagai salah satu pihak yang kemungkinan terlibat.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya aksi militan dan ketegangan di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Islamabad menuduh bahwa wilayah Afghanistan menjadi tempat perlindungan bagi kelompok ekstremis seperti TTP, yang kemudian melancarkan operasi ke Pakistan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Umumkan Penemuan Cadangan Gas Alam Baru di Laut Hitam
















Mina Indonesia
Mina Arabic