Gaza, MINA -Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniya menegaskan, pembunuhan para pemimpin melalui operasi berbahaya tidak akan membawa keamanan bagi penjajah, melainkan perlawanan yang lebih besar.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dikutip dari Palinfo, Selasa (9/5), Haniya mengatakan, pihak musuh telah keliru dalam memperkirakan tindakannya dan akan ada balasan atas kejahatan yang dilakukan.
Merespon serangan rudal yang diluncurkan dini hari oleh pasukan pendudukan Zionis, Haniya menegaskan bahwa agresi menargetkan semua warga Gaza yang tidak bersalah. Salah satu perlawanan yang dapat dilakukan adalah dengan bersatu dalam menghadapinya.
Serangan serentak dari Israel di beberapa bagian Jalur Gaza menyebabkan 12 warga gugur, antara lain tiga pimpinan Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islami, bersama sejumlah istri dan anak-anak mereka, serta lainnya luka-luka.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Kontributor MINA di Gaza, Farid melaporkan, serangan Israel menargetkan apartemen dan rumah para pemimpin militer gerakan Jihad Islami di Jalur Gaza. Selain menargetkan situs pelatihan perlawanan.
Selain itu, pesawat pendudukan juga mengebom situs Brigade Al-Quds Hittin, sebelah barat Khan Yunis.
“Pesawat pendudukan melakukan serangan putaran kedua, sekitar satu jam setelah serangan pertama, dan menargetkan beberapa tempat pelatihan perlawanan di bagian terpisah dari Jalur Gaza,” jelas sumber itu.
Sementara juru bicara tentara pendudukan, Avichai Adraei mengumumkan peluncuran operasi militer bersama oleh tentara dan Shin Bet, yang dijuluki dengan serangan “Perisai dan Panah” di Jalur Gaza.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mereka mengklaim berhasil membunuh komandan Jalur Gaza utara di Jihad Islam dan seorang pemimpin terkemuka dalam gerakan yang bertanggung jawab mengarahkan operasi di Tepi Barat dari Jalur Gaza, dan Sekretaris Dewan Militer di Brigade Al-Quds. (T/cha/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel