Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniya menekankan, penindasan yang dilakukan terhadap tahanan Palestina merupakan bagian dari rencana teroris yang termasuk dalam agenda yang disepakati dalam pemerintahan baru Netanyahu.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dikutip dari Palinfo, Ahad, (29/1), Haniya mengatakan, Layanan Penjara Israel di bawah perintah Menteri Keamanan Dalam Negeri, Itamar Ben Gvir, telah meluncurkan kampanye penindasan sejak awal pemerintahan terhadap tahanan Palestina di beberapa penjara Israel.
“Wilayah ini sedang menuju eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” Haniya menggarisbawahi.
Ia menekankan juga, konfrontasi tidak akan berlanjut di penjara dan rakyat Palestina tidak akan meninggalkan para tahanan sendirian dalam perlawanan mereka.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Haniya mengutuk Ben Gvir karena memberikan penghargaan kepada prajurit yang membunuh seorang anak bernama Muhammad Ali di Shuafat dan memuji pembunuhan warga Palestina di Jenin selain menghadang massa Palestina yang menyambut dua tahanan heroik Karim dan Maher Younes yang dibebaskan setelah menghabiskan 40 tahun di penjara-penjara Israel.
Dia meminta semua pemimpin di seluruh dunia untuk campur tangan menghentikan kejahatan Ben Gvir dan praktik pemerintah Israel sayap kanan fasis terhadap rakyat Palestina, terutama tahanan Palestina.
Sebelumnya di pagi hari, unit represi Israel menyerbu beberapa bagian di penjara gurun Megiddo, Ofer, dan Negev, menyerang tahanan Palestina dan mengisolasi sekelompok dari mereka. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel