Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengonfirmasi bahwa Israel telah membunuh pemimpin tertinggi Hamas musim panas lalu. Dia pun mengancam akan mengambil tindakan serupa terhadap pimpinan kelompok Houthi di Yaman.
Komentar Katz tampaknya menandai pertama kalinya Israel mengakui telah membunuh Ismail Haniyeh, yang syahid dalam sebuah ledakan di Iran pada bulan Juli.
Israel secara luas diyakini berada di balik ledakan itu. Para pemimpin sebelumnya telah mengisyaratkan keterlibatan Israel. Demikian Arab News melaporkan.
Dalam pidatonya pada Senin (23/12), Katz mengatakan bahwa Houthi akan mengalami nasib yang sama seperti anggota lain dari aliansi yang dipimpin Iran di wilayah tersebut, termasuk Haniyeh.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Genosida untuk Tutupi Kekalahan Militer Israel
Ia juga mencatat bahwa Israel telah membunuh para pemimpin Hamas dan Hezbollah lainnya, membantu menggulingkan Bashar Assad dari Suriah, dan menghancurkan sistem antipesawat Iran.
“Kami akan menyerang infrastruktur strategis (Houthi) dan memenggal kepala pimpinannya,” katanya.
“Seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, Sinwar, dan Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Lebanon, kami akan melakukannya di Hodeida dan Sanaa,” katanya, merujuk pada para pemimpin Hamas dan Hezbollah yang tewas dalam serangan Israel sebelumnya.
Houthi yang didukung Iran telah meluncurkan sejumlah rudal dan pesawat nirawak ke Israel selama perang, termasuk rudal yang mendarat di Tel Aviv pada Sabtu dan melukai sedikitnya 16 orang.
Baca Juga: Dua Drone Yaman Serang Dua Sasaran Militer Israel
Israel telah melakukan tiga serangan udara di Yaman selama perang dan berjanji untuk meningkatkan tekanan pada kelompok militan tersebut hingga serangan rudal berhenti. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bangun Tujuh Pos Pemukiman Ilegal Baru di Tepi Barat