Qalqilya, 20 Rajab 1434/30 Mei 2013 (MINA) – Sekelompok pemukim ilegal ekstremis Yahudi membakar lahan pertanian milik warga Palestina yang ditanami pohon zaitun dan gandum di desa Far’ata dan Jeet, sebelah timur kota Qalqilya, Tepi Barat utara.
Para saksi mata melaporkan, pada Rabu malam (29/5), para pemukim Yahudi dari pemukiman ilegal yahudi ‘Gilad’ menyerang tanah warga Palestina terletak antara wilayah Khallit Dahoud dan Khallit Ash-Shaqfaat. Mereka juga membakar area sekitar 20 dunam (sekitar dua hektar) yang ditanami pohon zaitun dan gandum.
Sementara itu, Kepala Desa Amateen, Haitham Suwwan mengatakan, puluhan tentara Israel dengan mengendarai kendaraan militer menyerang dua desa dari arah yang berbeda. “Mereka melakukan latihan militer di jalan dan lorong desa Amateen dan Far’ata,” kata Suwwan seperti dikutip International Middle East Media Centre (IMEMC) yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA).
Pada waktu bersamaan, sejumlah kendaraan militer Israel menyerang desa Rommana, barat dari kota Jenin, Tepi Barat utara, kemudian masuk ke rumah Abu Shadi Sweiss (32), seorang tahanan politik yang ditahan Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sebelumnya, pada Ahad (26/5), sejumlah pemukim ilegal yahudi bersenjata menyerbu kebun zaitun milik dua warga desa Burin, kota Nablus, tepi barat utara, menyemprotkan bahan kimia beracun ke pohon-pohon zaitun di daerah tersebut hingga mati.
“Sejumlah pemukim datang dari pemukiman ilegal di dekat Yitzahar dan mematikan 103 pohon zaitun dengan menyemprotkan bahan kimia berbahaya kepadanya,” kata Ghassan Daghlas, pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas data pemukiman ilegal Israel di Palestina.
Daghlas mengatakan, pohon zaitun yang diserang itu terletak di daerah Al Harouf di desa Burin. Mereka menyerang kebun milik warga yang bernama Barakat Ghaleb dan Taiseer An Najjar.
Lebih lanjut Daghlas mengatakan, para ahli dari Departemen Pertanian Palestina memeriksa pohon yang mati itu dan menyimpulkan pohon-pohon tersebut mati karena bahan kimia yang berbahaya. (T/P013/P02)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)