Rio De Janeiro, MINA – Para pejabat senior Honduras menyatakan kesediaan pemerintah mereka untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, mengikuti jejak Amerika Serikat dan Guatemala.
“Ada negosiasi, diskusi dengan pihak berwenang Honduras, walaupun untuk saat ini belum ada keputusan yang dibuat,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon, situs berita Prensa Libre melaporkan.
“Ini masih langkah pertama,” ujarnya, seperti disebutkan Cleveland Jewish News, Selasa (25/12), yang juga menyinggung akan ada bantuan keuangan dari Israel untuk Honduras.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Delegasi Honduras membahas masalah ini dengan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Yuval Rotem.
Para pejabat juga akan mengadakan “pembicaraan rahasia” dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Honduras mengharapkan Israel membalas dengan perubahannya sendiri, termasuk meningkatkan konsulat Israel saat ini di Tegucigalpa menjadi kedutaan penuh, dengan biaya sekitar AS $ 1 juta per tahun, dan memperdalam perdagangan bilateral.
Honduras juga tertarik untuk mendapatkan konsul tasi dari para ahli Israel tentang memerangi kejahatan, pengelolaan air, pertanian, dan masalah dunia maya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Netanyahu, dijadwalkan akan mendarat di Brasil pada hari Jumat untuk pelantikan Presiden Terpilih Jair Bolsonaro pekan depan.
Netanyahu akan bertemu dengan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, yang juga akan menghadiri upacara tersebut, untuk membawa langkah kedutaan negara Amerika Tengah itu.
Pada bulan November, Bolsonaro juga mengumumkan niatnya untuk memindahkan kedutaan Brasil ke Yerusalem.
Awal tahun ini, Paraguay juga mengumumkan rencananya untuk memindahkan kedutaannya, tetapi membatalkan keputusan itu beberapa bulan kemudian. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)