Gaza, Palestina – Pendudukan Israel Jumat (24/11) malam membebaskan 39 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran, termasuk 24 wanita dan 15 anak di bawah umur, masih 7.500 warga Palestina berada di penjara.
Sebuah bus dan kendaraan milik Komite Palang Merah Internasional mengangkut beberapa tahanan yang dibebaskan dari penjara militer Ofer, Israel sebelah barat Ramallah, ke kota Beitunia, sedangkan 9 tahanan perempuan warga Yerusalem dibebaskan dari pusat penahanan al-Moskobiya di Yerusalem.
“Jumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel mencapai 7.500 orang, termasuk 72 orang perempuan dan 250 orang anak di bawah umur,” kata Kantor Berita Palestina WAFA.
Gencatan senjata selama empat hari antara tentara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat pukul 7 pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza, beberapa syarat yang disepakati dalam gencatan senjata yaitu, menghentikan sementara serangan, melakukan pertukaran tahanan dan memperbolehkan bantuan kemanusiaan masuk di Jalur Gaza.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sementara Pendudukan Israel masih saja melakukan teror penembakan terhadap warga Palestina di Gaza yang ingin melihat kondisi rumah mereka, sebab mereka berada dalam pengungsian sejak 7 Oktober dimulainya agresi serangan udara dan darat Israel tanpa henti hingga Jumat subuh sebelum dimulai waktu gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut data Kementerian setempat pada Kamis, korban terbunuh warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 14.854 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, sementara lebih dari 36.000 orang terluka, serta 7.000 warga dinyatakan hilang, diantaranya dibawah reruntuhan. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka