Tel Aviv, MINA – Pihak berwenang Israel membebaskan seorang anggota parlemen Yordania ke negara asalnya pada hari Ahad (7/5/2023), kata Badan Keamanan Israel, setelah dia dituduh mencoba menyelundupkan ratusan senapan dan pistol melalui penyeberangan perbatasan yang dikontrol Israel.
Penangkapan legislator Imad Al-Adwan mengancam memperburuk hubungan antara Israel dan negara tetangga Yordania, yang baru-baru ini cukung tegang meskipun ada perjanjian damai yang berusia hampir tiga dekade. Arab News melaporkan.
Israel memandang insiden itu serius, tetapi pembebasan Al-Adwan mengisyaratkan pihaknya berharap untuk mengenyampingkan urusan yang berpotensi mudah membakar hubungan kedua negara.
Al-Adwan ditangkap pada 22 April dengan tas berisi lebih dari 200 senjata, kata Badan Keamanan Israel, Shin Bet.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Penyelidikan mengungkapkan, Al-Adwan melakukan 12 upaya penyelundupan terpisah sejak awal 2022, menggunakan paspor diplomatiknya untuk membawa apa saja, mulai dari rokok elektronik hingga emas dan burung.
Shin Bet mengatakan bahwa sejak awal tahun, dia berhasil melakukan banyak upaya penyelundupan senjata.
Penyelundupan itu dilakukan dengan imbalan sejumlah uang yang tidak ditentukan, kata Shin Bet.
Badan itu mengatakan dia dibebaskan untuk “penyelidikan lebih lanjut dan mengejar keadilan” oleh otoritas Yordania.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kementerian Luar Negeri Yordania, serta saudara laki-laki Al-Adwan, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Tepi Barat telah mengalami lonjakan kekerasan selama setahun terakhir.
Israel mengatakan daerah itu telah dibanjiri senjata ilegal, termasuk senjata yang diselundupkan dari negara tetangga Yordania.
Sejak pemerintah garis keras Israel menjabat akhir tahun lalu, hubungan dengan Yordania memburuk karena pembangunan pemukiman Israel, kekerasan di Tepi Barat dan tindakan atas tempat-tempat suci di Kota Tua Yerusalem.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hubungan itu berada di titik nadir pada tahun 2017, ketika seorang penjaga keamanan di kedutaan Israel di Yordania menembak dan membunuh dua orang Yordania, menuduh salah satunya menyerangnya dengan obeng.
Penjaga Israel dan duta besar Israel saat itu disambut sebagai pahlawan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membuat marah Yordania.
Yordania merupakan pemegang perwalian Masjid Al-Aqsa dan tempat suci Muslim lainnya di Kota Tua Yerusalem. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon