Israel Bebaskan Wanita Turki

Istanbul, MINA – Wanita asal Turki bernama yang ditangkap di pada 11 Juni lalu akhirnya tiba di Turki Senin (16/7) pagi.

Penerbangan Turkish Airlines, yang membawa Ebru Ozkan, mendarat di Istanbul, Senin (16/7) pukul 00.10 dini hari waktu setempat (GMT2110).

Saat tiba di bandara Ozkan mengatakan, dirinya senang penahanannya oleh Israel telah berakhir. “Saya bersyukur kepada Tuhan, ini sudah berakhir. Saya sekarang sudah di negara saya, saya dalam kedamaian,” kata Ozkan, Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.

Dia juga mengatakan, menyadari adanya banyak dukungan yang ditujukan kepadanya dari pemerintah Turki saat dia di dalam tahanan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kami kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan, beliau sangat baik karena peduli dengan kasus saya,” tambah Ozkan.

Sebelumnya, Presiden Erdogan sempat menyebut kasus yang ditangkap di Israel dan menyampaikan harapannya.

Juru Bicara Presiden, Ibrahim Kalin mengatakan di akun Twitter-nya bahwa Ebru Ozkan ditangkap atas klaim tidak berdasar di Israel dan akan kembali ke Turki.

“Saya mengucapkan selamat kepadanya atas sikapnya yang tak tergoyahkan pada proses ini dan berharap dia telah bebas,” tambah Kalin.

Ozkan ditangkap pada 11 Juni di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv karena diduga memiliki kaitan dengan “kelompok perlawanan”. Wanita berusia 27 tahun itu, telah muncul di sidang pada hari sebelumnya di pengadilan militer Ofer di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Pengadilan memutuskan untuk membebaskan Ozkan dengan jaminan 15 ribu syikal Israel (sekitar USD4,110) dan mengambil paspornya. Selain itu, dia harus mengunjungi kantor polisi terdekat. Jaksa mengajukan keberatan, tetapi ditolak oleh pengadilan.

Dakwaan yang disiapkan oleh jaksa Israel menuduh Ozkan “membantu dan memberikan berbagai layanan kepada Hamas, mengganggu perdamaian dan membawa uang musuh ke Israel”.

Setelah kunjungan tiga hari ke Al-Quds Yerusalem, tepat sebelum dia kembali ke Istanbul pada 11 Juni, polisi Israel di bandara Tel Aviv membawa Ozkan ke dalam tahanan.

Dia bukan warga negara Turki pertama yang oleh otoritas Israel.

Pada Januari, Osman Hazir, seorang warga Turki berusia 46 tahun, ditangkap karena mengambil foto selfie di Masjid Al-Aqsha Yerusalem Timur sambil memegang bendera Turki.

Desember lalu, Israel menangkap Abdullah Kizilirmak dan Mehmet Gargili setelah mereka bertengkar dengan polisi Israel, yang mencoba menghalangi mereka memasuki tempat suci.

Pada bulan yang sama, Adem Koc ditangkap di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha karena diduga “mengganggu perdamaian dan mengambil bagian dalam demonstrasi ilegal”. (T/R03/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.