Nablus, MINA – Pendudukan Israel berencana mengalokasikan anggaran sebesar 32 juta shekel untuk Yahudisasi situs arkeologi Sebastia, utara Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Haaretz melaporkan, rencana pembangunan dan pemugaran situs bersejarah Sebastia dalam waktu 60 hari itu telah disiapkan oleh Menteri Perlindungan Lingkungan Israel Idit Silman dan Menteri Artefak Amichai Eliyahu, dan dibahas hari Ahad (7/5), saat pertemuan pekanan kabinet. Demikian dikutip dari Palinfo .
Sejak perang enam hari pada tahun 1967, Sebastia telah ditahan di bawah pendudukan militer Israel, sementara Otoritas Palestina adalah otoritas sipil di wilayah tersebut.
Sebastia adalah campuran sisa-sisa struktural dan bangunan modern serta merupakan salah satu tempat tertua yang masih dihuni di Tepi Barat.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sebastia pernah menjadi kota besar, rumah bagi peradaban berturut-turut dari pendiri Arab Kanaan hingga Romawi dan kemudian penduduk Palestina modernnya.
Baik situs arkeologi utama di atas desa maupun pusat bersejarah kota itu sendiri masih menjadi tempat wisata yang menarik.
Namun, kota kuno yang unik ini terkena upaya sistematis oleh negara pendudukan Israel dan kementerian pariwisatanya untuk melenyapkan dan menyahudikan sejarah dan identitas Arabnya.
Negara pendudukan juga mencegah otoritas lokal Palestina melakukan pekerjaan restorasi atau pembersihan apa pun di situs bersejarah di kota tersebut. (T/R7/R1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka