Tepi Barat, MINA – Israel berencana memvaksinasi warga Palestina yang berusia 16 tahun ke atas, setelah menyelesaikan kampanyenya untuk menyuntik warganya sendiri.
Pada Ahad malam (28/2), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk memvaksinasi puluhan ribu warga Palestina yang memiliki izin untuk bekerja di Israel dan permukiman ilegal. Demikian MEMO melaporkan Jumat (5/3).
Hal itu terjadi setelah rencana kontroversial Netanyahu untuk mengirimkan kelebihan vaksin virus corona ke sekelompok negara sekutu, dan telah dibekukan pekan lalu.
Menyikapi peristiwa itu, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina (PA) Riyad Al-Maliki menyebut, pengiriman vaksin luar negeri Netanyahu sebagai pemerasan politik dan tindakan tidak bermoral, menuduh Israel mengeksploitasi kebutuhan kemanusiaan negara-negara ini.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Menurut data kementerian kesehatan terbaru, 52 persen populasi Israel telah diberikan suntikan vaksin, menjadikannya pemimpin dunia.
Organisasi hak asasi manusia berpendapat, hukum Internasional mengharuskan Israel untuk memberi warga Palestina akses yang sama ke vaksin seperti warganya sendiri sebagai kekuatan pendudukan.
Menyusul tekanan global, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pada Senin, bahwa mereka telah mentransfer 2.000 dosis vaksin Moderna ke PA dan mengatakan telah mengalokasikan 3.000 dosis lagi untuk Palestina.
PA juga mengharapkan untuk menerima pengiriman awal Covax dalam beberapa minggu dan mengatakan pihaknya memiliki kesepakatan pasokan dengan Rusia dan pembuat obat AstraZeneca, meskipun dosisnya lambat.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Tepi Barat yang diduduki, tempat 3,1 juta warga Palestina tinggal, hari ini mencatat total 1.826 kasus Covid-19 baru dan 19 kematian.
Di antara 1.826 kasus baru, 1.680 kasus tercatat di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan 146 kasus lainnya di Jalur Gaza yang diblokade. (T/Hju/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian