Beirut, MINA – Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan militer Israel telah memberi tahu mereka tentang rencana untuk menyerang Lebanon selatan melalui darat.
Dalam pernyataan tertulis hari Selasa (1/10), misi penjaga perdamaian PBB menganggap invasi Israel sebagai “pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701”.
“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan eskalasi seperti itu yang hanya akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan lebih banyak pertumpahan darah,” tambahnya, dengan mencatat bahwa pasukan penjaga perdamaiannya “masih berada di posisi mereka”.
“Kami secara teratur menyesuaikan postur dan aktivitas kami, dan kami memiliki rencana darurat yang siap diaktifkan jika benar-benar diperlukan,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
UNIFIL mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan kembali “keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian…. Dan mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk menghormatinya.”
Pada tanggal 23 September, tentara pendudukan Israel melancarkan serangan terbesarnya di Lebanon dalam hampir 20 tahun. Serangan ini menargetkan wilayah di bagian selatan negara tersebut dan ibu kota Beirut, serta menewaskan sejumlah komandan Hezbollah termasuk Sekretaris Jenderal kelompok tersebut, Hassan Nasrallah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu