Gaza, MINA – Serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga kini telah merenggut nyawa sedikitnya 673 atlet Palestina dari berbagai cabang olahraga. Demikian laporan Federasi Sepak Bola Palestina pada Rabu (21/8).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 324 merupakan pemain sepak bola yang tergabung dalam Federasi Sepak Bola Palestina. Sementara itu, pada Juli lalu saja tercatat 40 atlet tewas, dan sembilan lainnya menyusul pada Agustus ini. Anadolu melaporkan.
Selain korban jiwa, pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan 264 fasilitas olahraga di Gaza. Dari jumlah itu, 184 hancur total dan 80 rusak sebagian. Kehancuran ini kian memperparah lumpuhnya dunia olahraga Palestina di tengah perang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Sejumlah atlet nasional Palestina juga turut menjadi korban, di antaranya Obeid yang dijuluki “Pele Palestina”. Ia terbunuh saat sedang berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan. Mantan pebasket tim nasional, Mohammed Shaalan, juga gugur ketika menerima bantuan di Khan Younis. Sedangkan Mustafa Ahmed Tafesh, mantan pemain bisbol, terbunuh dalam serangan Israel dekat rumahnya.
Baca Juga: Brigade Al-Quds dan Al-Qassam Rilis Rekaman Penyergapan terhadap Tank Israel di Gaza
Agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober telah menimbulkan kehancuran luas. Lebih dari 288 ribu keluarga kini kehilangan tempat tinggal akibat serangan, sementara lebih dari dua juta warga sipil terusir secara paksa dari rumah mereka.
Serangan brutal tersebut menuai kecaman luas dari dunia internasional. Banyak pihak menilai Israel tidak hanya melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil, tetapi juga berusaha melenyapkan generasi muda Palestina, termasuk para atlet yang menjadi simbol ketahanan dan harapan bangsa. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Percepat Timeline Pendudukan Kota Gaza, Abaikan Gencatan Senjata