Tel Aviv, MINA – Pasukan pendudukan Israel telah membunuh warganya sendiri yang menjadi tahanan pejuang perlawanan di Gaza. Israel mengumumkan pembunuhan itu sebagai ketidaksengajaan.
Hal itu mengundang kemarahan warganya terutama keluarga tahanan dan melakukan demontrasi ke markas besar kementerian pertahanan pendudukan Israel.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (15/12) malam mengatakan, pembunuhan tiga tahanan adalah tragedi yang tak terhindarkan, dan seluruh Israel berduka malam ini.
Belum ada komentar tanggapan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, atau faksi perlawanan Palestina mana pun di Gaza, mengenai apa yang dikatakan tentara pendudukan tersebut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Laporan Quds Press, pada Jumat malam itu, tentara pendudukan mengumumkan pembunuhan tiga warganya yang menjadi tahanan di Gaza. Tentara pendudukan mengklaim insiden terjadi ketika ketiganya yang berada di Shujaiya berusaha melarikan diri dan dikira sebagai pejuang perlawanan.
Tentara pendudukan Israel mengaku menderita kerugian besar selama agresinya terhadap Jalur Gaza, dan mengumumkan bahwa jumlah korban tewas hingga Kamis (14/12), mencapai 445 tentara, termasuk 119 perwira, yang berarti persentase perwira mencapai sekitar 27% dari jumlah tentara yang tewas.
Sementara pejuang Al-Qassam mengumumkan Faksi perlawanan melaporkan penghancuran lebih dari 500 kendaraan pendudukan sejak dimulainya agresi darat terhadap Jalur Gaza pada akhir Oktober. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant