Tel Aviv, MINA – Data Kementerian Kesehatan Israel pada Selasa (11/1) mencatat sebanyak 38.000 kasus baru covid-19 pada gelombang ketiga. Mereka diidentifikasi setelah 333.000 tes, sekitar dua pertiga di antaranya PCR dan sepertiga antigen.
Jumlah itu menambah menjadi 186.000 kasus aktif resmi virus corona, menjelang sidang kabinet Selasa malam. Jerusalem Post melaporkan.
Prof Eran Segal, seorang ahli biologi komputasi di Institut Sains Weizmann dan penasihat pemerintah memprediksi, angkat itu kemungkinan jauh lebih tinggi.
“Saya memperkirakan bahwa kita telah mencapai sekitar 100.000 orang yang terinfeksi setiap hari dan sekitar 5-8% dari populasi telah terinfeksi secara kumulatif dalam gelombang ini,” tulisnya di Twitter.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Di antara kasus baru itu menimpa Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
“Ya, saya dites positif terkena virus corona,” tulis Lapid di Twitter.
“Saya merasa tidak akan kena karena saya sudah divaksinasi, juga selalu pakai masker, tapi kita akan melalui ini bersama,” ujarnya.
Hingga Selasa pagi, ada 247 pasien serius, bertambah 25 dari hari sebelumnya. Pada Selasa pekan sebelumnya, ada 117.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dari 247 pasien, 84% berusia di atas 60 tahun, 10% antara 40-59 tahun dan 6% di bawah 40 tahun, termasuk 2% anak-anak usia 0-4 tahun.
Sementara sebagian besar dari mereka yang dalam kondisi serius tidak divaksinasi, jumlah orang Israel yang sudah disuntik vaksin juga memburuk, terutama kalangan orang tua, telah meningkat julahnya.
Harapan di kalangan pejabat kesehatan, vaksin keempat akan membantu meningkatkan perlindungan yang ditawarkan oleh inokulasi. Sejauh ini, hampir 370.000 orang berusia di atas 60 tahun telah menerima booster baru. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata