Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Cegat Kapal Relawan di Perairan Gaza

kurnia - Ahad, 5 Agustus 2018 - 16:33 WIB

Ahad, 5 Agustus 2018 - 16:33 WIB

28 Views ㅤ

Ilustrasi kapal Freedom Flotilla (Foto: Press Tv)

Gaza, MINA – Pasukan Israel telah menangkap kapal Freedom for Gaza kedua yang membawa bahan bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Kapal Freedom for Gaza berlayar di bawah bendera Swedia dan membawa 12 orang penumpang. Demikian Press Tv melaporkan dikutip MINA. Ahad (5/8).

“Saat ini, kapal itu dibawa ke pelabuhan Ashdod,” kata militer Israel, merujuk pada pantai Israel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Insiden itu terjadi setelah angkatan laut Israel menangkap kapal berbendera Norwegia yang membawa pasokan medis ke daerah pantai pekan lalu. Ada indikasi bahwa pasukan Israel telah melakukan tindakan kekerasan untuk mengubah arah kapal bernama al-Awda (Kembali).

Baca Juga: Pakar Militer: Serangan Rafah Tunjukkan Israel Hadapi Perang Paling Rumit dalam Sejarah

Sementara Torstein Dahle Penyelenggara Pengiriman Pasokan Bantuan ke Gaza mengatakan, pasukan keamanan Israel telah menabrak kapten ksaal sebelum memerintahkannya untuk berlayar ke garis pantai wilayah yang diduduki Israel.

Oslo telah menuntut agar Tel Aviv menjelaskan alasan hukum di mana ia menyita kapal dan penumpangnya.

Kapal itu membawa 22 orang, termasuk dua orang Israel, yang segera dibebaskan setelah kapal itu ditangkap.

Kapal-kapal milik aktivis Freedom Flotilla internasional yang berusaha memberikan bantuan ke Gaza dikepung oleh Tel Aviv, seingga empat kapal dari Flotilla berangkat dari Skandinavia pada pertengahan Mei. Dua tetap berada di belakang setelah berhenti di pelabuhan Italia Palermo.

Baca Juga: Ratusan Musisi Dunia Boikot Israel, Tuntut Akhiri Genosida di Gaza

Pada 2010, serangan Israel terhadap armada kapal Freedom Flotilla yang menuju Gaza menewaskan 10 aktivis Turki. Serangan itu terjadi pada armada yang terdiri dari enam kapal sipil.

Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan sekitar dua juta warga Palestina di Gaza karena mendukung gerakan Hamas dalam pemilihan parlemen.

Pengepungan telah menyebabkan krisis ekonomi dan kemanusiaan sehingga PBB memperingatkan, kondisi di daerah kantong bisa membuatnya “tidak bisa dihuni” pada 2020. (T/R03/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Film Palestina “The Sea” Raih Penghargaan Terbaik di Israel, Wakili di Oscar 2026

Rekomendasi untuk Anda