Kota Al-Quds, MINA – Pihak Otoritas Israel mencopot detektor logam yang dipasang di pintu masuk Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds Palestina, Selasa pagi (25/7), namun masih memasang kamera pengawas.
Kantor Berita Nasional Palestina WAFA melaporkan, Otoritas Pendudukan Israel mencopot detektor logam yang dipasang di pintu masuk Gerbang Al-Asbat dan Gerbang Al-Nadzir di Masjid Al-Aqsha, namun memasang tiang besi dengan meletakkan kamera pengawas pintar yang dipasang untuk memantau jamaah Muslim.
Langkah itu juga atas keputusan Kabinet Keamanan Israel pada sebuah pertemuan Senin malam (24/7) untuk memindahkan detektor logam yang baru saja dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsha, dan menggantinya dengan teknologi pengawasan yang lebih maju.
Dalam sebuah pernyataan, Kabinet Keamanan mengatakan telah “menerima rekomendasi dari semua badan keamanan untuk memasukkan tindakan pengamanan berdasarkan teknologi maju dan tindakan lainnya, bukan detektor logam untuk memastikan keamanan pengunjung dan peziarah di Kota Tua dan di “Bukit Bait Suci”- istilah Israel merujuk pada kompleks Masjid Al-Aqsha-.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sementara itu, kabinet tersebut mengatakan bahwa kehadiran pasukan kepolisian Israel yang meningkat di Kota Al-Quds akan dipertahankan, menambahkan bahwa rencana tersebut dapat mencakup mempekerjakan petugas tambahan “sesuai dengan rekomendasi kepolisian.”
Menurut jaringan berita Israel Ynet, langkah-langkah keamanan baru termasuk pemasangan “kamera pengawas pintar” yang mampu mengenali wajah dan teknologi penginderaan panas untuk mendeteksi kemungkinan adanya senjata atau bahan peledak.
Warga Palestina di Kota Al-Quds menolak pengumuman baru tersebut, dengan menyebut rencana tersebut sebagai tipuan Israel lainnya. Bentrokan meletus antara demonstran Palestina dan polisi Israel di beberapa lokasi, di mana polisi Israel menggunakan tabung gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan bom suara.
Dewan Wakaf Islam belum menanggapi langkah-langkah keamanan Israel yang baru ini di masjid.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Polisi Israel menutup masjid tersebut pada hari Jumat lalu (14/7) karena umat Islam mengikuti sebuah serangan di luar gerbangnya yang menyebabkan tiga warga Palestina dan dua polisi Israel tewas.
Masjid tersebut dibuka kembali pada hari Ahad (16/7) setelah detektor logam dipasang; Sebuah langkah yang menurut warga Palestina tidak akan mereka terima karena mengubah status quo di masjid.
Sejak saat itu, jamaah Muslim Palestina telah mengadakan shalat di luar gerbang menuju masjid, bersikeras bahwa mereka tidak akan memasukinya untuk melaksanakan ibadah sampai detektor logam dilepaskan.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 1.090 orang Palestina telah terluka sejak 14 Juli dalam aksi protes yang mendapat tekanan keras oleh pasukan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Menurut dokumentasi Ma’an News Agency, sebanyak 11 warga Palestina dan lima orang Israel telah terbunuh sejak aksi perlawanan rakyat Palestina disebut “Intifadhah Umat” 14 Juli 2017. (T/R01/P2)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza