Jakarta, MINA – Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa lebih dari 500 aktivis internasional dari 46 negara menuju Gaza dicegat dan dibajak Angkatan Laut Israel di perairan internasional pada Rabu malam (1/10) Waktu Gaza atau Kamis dini hari waktu Jakarta.
Menurut penyelenggara Global Sumud Flotilla diterima MINA, Kamis (2/10) pagi, sedikitnya 13 kapal telah dinaiki secara paksa dan lebih dari 210 relawan ditahan, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg dan anggota parlemen Afrika Selatan Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela.
Insiden tersebut terjadi sekitar 120 mil laut dari Gaza, di area berisiko tinggi tempat misi-misi flotilla sebelumnya juga pernah diintersepsi. Laporan menyebutkan kapal utama Alma, Sirius, dan Adara menjadi target pertama, dengan sejumlah kapal lainnya disemprot meriam air atau ditabrak hingga mengalami kerusakan.
Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim flotilla terkait dengan Hamas dan menuduhnya sebagai provokasi politik. Namun, panitia GSF menegaskan misi ini murni kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza yang telah terisolasi akibat blokade penjajah Zionis Israel selama 18 tahun.
Baca Juga: Presiden Kolombia Usir Diplomat Israel Akibat Penahanan Aktivis Flotilla Gaza
Serangan tersebut memicu gelombang protes internasional. Ribuan orang turun ke jalan di Paris, Berlin, Brussels, Roma, Genoa, Milan, dan Napoli, sementara demonstrasi besar juga berlangsung di Istanbul, Ankara, Konya, serta Athena. Presiden Kolombia Gustavo Petro bahkan mengusir diplomat Israel, sementara Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengecam keras blokade Gaza.
Federasi Buruh Transportasi Internasional (ITF) menyatakan aksi Israel sebagai pelanggaran serius hukum laut internasional, menuntut pembebasan segera para relawan.
Kini, perhatian dunia tertuju pada keselamatan lebih dari 500 relawan yang ditahan dan masih berlayar, sementara misi kemanusiaan terbesar ke Gaza ini berakhir dalam ketegangan diplomatik global.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Gempa 6,9 SR di Filipina Meningkat, 69 Orang Tewas