Israel dan AS Lakukan “Usaha Besar-Besaran” Halangi Resolusi Yerusalem

 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkunjung ke Liberia pada 4 Juni 2017. (Foto: Perdana Menteri Israel/AA/Getty)

 

Yerusalem, MINA – Pemerintah Israel dan (AS) melakukan “usaha besar-besaran” dengan secara intensif melobi dan mengancam negara di seluruh dunia untuk menentang resolusi PBB terkait status Yerusalem.

“Kami memiliki pesan yang sangat sederhana, Yerusalem adalah ibu kota orang Yahudi selama 3.000 tahun dan ibu kota Israel selama hampir 70 tahun,” kata Tzipi Hotovely, Wakil Menteri Luar Negeri Israel kepada Channel 10. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel lainnya mengkonfirmasi bahwa pemerintah sedang melakukan kampanye lobi “sangat luas” untuk meminimalkan dampak resolusi tersebut.

Pejabat yang berbicara dengan status anonim tersebut mengatakan, Israel mencoba untuk meyakinkan sekutu-sekutunya untuk abstain atau memilih menentang resolusi tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa Israel telah meminta organisasi Yahudi di negara-negara tertentu untuk melobi pemerintahnya atas nama Israel.

Namun, pejabat tersebut menolak untuk mengungkapkan negara-negara  mana yang telah didekati Israel.

Majelis Umum PBB akan melakukan pemungutan suara pada Kamis di New York, sebagai upaya pendukung resolusi untuk membatalkan pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden Donald Trump dan duta besarnya telah mengirimkan ancaman kepada negara-negara anggota PBB jika mereka memilih untuk melawan AS. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.