Gaza, 6 Muharam 1438/7 Oktober 2016 (MINA) – Israel mendeportasi 13 wanita aktivis kembali ke negaranya masing-masing setelah kapal dari armada Woman Boat to Gaza yang mereka tumpangi dikuasai Israel dan ketigabelas wanita itu ditahan.
Para aktivis kapal Zaytouna-Oliva, itu berangkat ke Gaza dari Barcelona, Spanyol, pada pertengahan September lalu, di antaranya adalah pemenang hadiah Nobel perdamaian asal Irlandia, Mairead Maguire, dan anggota-anggota parlemen dari Aljazair, Swedia dan Selandia Baru.
Kapal itu dicegat oleh angkatan laut Israel pada Rabu (5/10) dan perempuan digelar hingga Kamis dan Jumat pagi. Demikian yang diberitakan oleh Anadoulu dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Dalam perjalanan Israel menangkap para wanita. Serangan itu ilegal dan mereka dibawa secara paksa ke Israel,” kata penyelenggara pelayaran kemanusiaan itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Pernyataan itu menambahkan misi telah berhasil meningkatkan kesadaran tentang buruknyas kondisi yang dialami rakyat di Gaza akibat bloakde Israel.
Tim hukum perempuan mengatakan deportasi itu terjadi “lebih cepat” dari biasanya dengan dua negara asal mereka pada akhir Kamis.
“Kami menduga alasan untuk mendeportase dengan cepat, karena semua perhatian media tertuju pada Israel yang dituduh telah menahan kapal kemanusiaan dan menangkap 13 aktivis di atasnya,” kata penasihat hukum Wendy Goldsmith.
Penyelenggara menambahkan Kementerian Luar Negeri Spanyol juga telah menghubungi Kedutaan Besar Israel di negara itu agar IOsrael menghormati “prinsip-prinsip hukum internasional”.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Gaza menghadapi blokade Israel sejak 2007. Pada Juni, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan blokade sebagai “hukuman kolektif” yang “mencekik rakyat Gazmenghambat ekonomi dan menghambat upaya rekonstruksi.
Dua kapal aktivis wanita The Woman Boat to Gaza (WBG) yang diberi nama ‘Amal Hope dan Zaitun-Oliva’ merupakan bagian dari armada kemanusiaan Freedom Flotilla terbaru yang aha menembus daerah terblokade Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dari berbagai negara yang terlibat aktif.
Dua kapal itu merupakan hasil koalisi internasional armada kemerdekaan dan akan berangkat menuju Gaza melalui Ajaccio, Perancis.
Dijadwalkan, armada kapal WBG ini akan sampai di Pantai Gaza pada Selasa (5/10) Oktober kemarin.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Tujuan dari armada ini adalah untuk menembus blokade ilegal yang diberlakukan pendudukan Israel terhadap Gaza yang sudah berlangsung hampir 10 tahun.
Tujuan lainnya adalah untuk melihat langsung penderitaan warga Gaza yang disebutkan sebagai penjara besar terbuka akibat blokade Israel, secara khusus adalah penderitaan kaum wanita Palestina yang mengalami dampak dari blokade ini. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi