Ashdod, 13 Ramadhan 1436/30 Juni 2015 (MINA) – Kapal Marianne pada Senin (29/6) malam akhirnya tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel setelah sebelumnya, militer Israel mengambil alih kapal itu di perairan internasional dalam perjalanannya menuju Jalur Gaza.
Penjajah Zionis melakukan interogasi terhadap para aktivis yang tergabung dalam armada Freedom Flotilla III di pelabuhan Ashdod, sebelum akhirnya mereka dideportasi dari wilayah itu melalui Bandara Ben Gurion, demikian Ynetnews dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Setelah ditahan selam lebih dari 15 jam lamanya, kru beserta anggota Parlemen Israel Knesset Dr. Basel Ghattas dibebaskan, setelah kapal Marianne, yang menjadi bagian dari Freedom Flotilla III, dipaksa berlabuh di pangkalan militer angkatan laut Zionis di Ashdod.
Sumber-sumber setempat mengatakan, mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki, anggota parlemen Knesset Dr. Basel Ghattas dan para aktivis asing dari Eropa berada di atas kapal tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut laporan-laporan Zionis, di atas kapal Marianne, sedikitnya ada 16 aktivis asing, dua memegang kartu kewarganegaraan Israel, salah satunya adalah Dr. Basel Ghattas.
Sementara itu, mereka yang ditangkap dan memegang kewarganegaraan Israel akan diserahkan kepada polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Pada Senin pagi, pasukan Angkatan Laut Zionis menguasai kapal Marianne yang berlayar menuju Jalur Gaza sebagai bagian dari armada Freedom Flotilla III yang akan membuka blokade Gaza. Pasukan angkatan laut menggiring kapal menuju pelabuhan Zionis Ashdod.
Dalam pernyataannya, juru bicara militer Zionis, Peter Lerner mengatakan, “Berdasarkan keputusan tingkat politik dan setelah meminta keterangan dari semua pejabat melalui jalur-jalur diplomatik untuk mencegah kapal Marianne sampai di pantai Jalur Gaza dan menembus blokade laut, prajurit angkatan laut kami menguasai kapal tersebut sebelum tiba di Jalur Gaza.” (T/ima/R02)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)