Tel Aviv, MINA – Israel mendeteksi kasus Covid-19 varian baru Omicron pertama yang menimpa warganya Dr. Elad Maor.
Sepuluh hari setelah Maor didiagnosis sebagai pasien Covid-19 varian Omicron pertama di negara itu, ahli jantung kembali bekerja di Sheba Medical Center.
“Saya masih lemah,” katanya kepada The Jerusalem Post pada Selasa (7/12).
Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 28 November dan didiagnosis memiliki varian baru beberapa hari kemudian.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dia sudah divaksinasi penuh dengan tiga suntikan vaksin virus corona Pfizer.
Dua orang lainnya telah terinfeksi dengan varian Omicron juga di Israel sebelum Maor, tetapi mereka bukan warga negara Israel.
Maor mengalami demam selama 48 jam dan kelelahan ekstrem selama 72 jam. Dia bilang dia juga sakit otot. Dia kini dikarantina penuh di salah satu rumah sakit.
“Isolasi di rumah sangat sulit,” katanya. “Saya tidak ingin keluarga saya terinfeksi.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Maor menyebutkan, kemungkinan dirinya terinfeksi saat di London saat perjalanannya ke konferensi kardiologi London Valves.
“Saya melakukan tes PCR ketika saya mendarat di London, juga 72 jam sebelum terbang kembali ke Israel, dan kemudian satu lagi ketika saya mendarat di Tel Aviv. Semua hasil tes negatif,” katanya.
Ia menambahkan mungkin tertular varian tersebut saat pertemuan dengan banyak orang dalam konferensi atau di pesawat. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata