Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Gunakan Suara dan Sidik Mata untuk Lacak Pejuang Perlawanan di Gaza

Ali Farkhan Tsani - 42 detik yang lalu

42 detik yang lalu

0 Views

Salah satu sudut Jalur Gaza. (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Pakar militer dan strategi, Mayor Jenderal Fayez al-Duwairi mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel saat ini menggunakan kecerdasan buatan penggunaan suara dan sidik mata untuk melacak pejuang perlawanan di Gaza.

Mayjen Al-Duwairi berbicara tentang sistem yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel untuk merekam dan melacak target, dan mencatat bahwa pada awal perang, mereka mengambil suara dan cetakan mata 37.000 orang, kemudian melacak mereka dan menargetkan lokasi mereka dengan rudal. Al Jazeera melaporkan, Selasa (15/4).

Ia menambahkan, sistem kecerdasan buatan (AI) ini berlandaskan pada dua prinsip dasar: jika seorang pejuang sidik jarinya telah terdaftar, seorang tentara Israel diperbolehkan membunuh 10 warga sipil untuk mencapai target.

Jika prajurit tersebut merupakan komandan garis depan, prajurit tersebut diizinkan untuk membunuh 100 warga sipil.

Baca Juga: Rudal Al-Yassin 105 Hancurkan Tiga Tank Israel

Human Rights Watch sebelumnya mengonfirmasi bahwa penggunaan teknologi kecerdasan buatan oleh militer Israel untuk melacak target serangannya di Gaza menyebabkan kerugian yang signifikan terhadap warga sipil dan menimbulkan masalah etika dan hukum yang serius.

Al-Duwairi menjelaskan bahwa manajemen tentara pendudukan Israel dalam pertempuran di Jalur Gaza benar-benar berbeda pada tahap saat ini, sejak Kepala Staf Umum Militer Israel, Letjen Eyal Zamir, telah membuat perubahan mendasar sejak pengangkatannya.

Ia mencatat bahwa ada tiga divisi yang beroperasi di Gaza, yaitu Divisi ke-36, ke-162, dan ke-252. Dari jumlah tersebut, 80% merupakan angkatan udara, 10% merupakan angkatan artileri, dan 10% merupakan pasukan tempur darat.

Dalam analisisnya terhadap situasi militer di Gaza, Al-Duwairi mencatat bahwa kerugian Palestina diperkirakan mencapai 90% akibat serangan udara Israel, menurut laporan.

Baca Juga: MSF: Gaza Jadi Kuburan Massal Warga Palestina dan Pekerja Bantuan

Di sisi lain, Al-Duwairi mengemukakan maraknya protes dan pertisi internal terhadap perang, yang telah melampaui 100.000 orang, sebagian besar dari protes tersebut berasal dari dalam militer dan lembaga keamanan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Kembali Setujui Pengiriman Sejumlah Besar Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda