Gaza, MINA – Naji Sarhan, pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina mengatakan, Israel menekan para donor untuk menggagalkan rekonstruksi Jalur Gaza.
Sarhan menyebut, hanya 20 persen rumah hancur dalam serangan militer Israel di Gaza tahun lalu yang telah dibangun kembali, MEMO melaporkan Senin (23/5).
Ia melanjutkan, beberapa jalan direhabilitasi setelah serangan Israel, yang meninggalkan jejak kehancuran seluruh wilayah Palestina.
“Tidak ada pencapaian besar yang dibuat di sektor pertanian dan ekonomi,” tambah Sarhan pada konferensi pers yang diadakan di Kota Gaza, Ahad (22/5).
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Setidaknya 260 warga Palestina gugur dan ribuan terluka dalam 11 hari pemboman Israel di Jalur Gaza pada Mei 2021 dengan latar belakang keputusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki. Tiga belas warga Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza selama konflik.
Kekerasan terburuk dalam beberapa tahun, terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Sementara Israel mengkondisikan pembebasan empat orang Israel yang ditawan oleh Hamas dengan rekonstruksi Jalur Gaza, namun gerakan perlawanan Palestina itu menolak hubungan kedua masalah itu, dengan mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan para sandera sebagai imbalan bagi orang-orang Palestina di penjara-penjara Israel.
Hamas menangkap dua tentara Israel setelah serangan militer Israel di Gaza pada 2014. Dua orang Israel lainnya diyakini telah ditahan setelah mereka memasuki Gaza dalam keadaan yang tidak jelas.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza sejak musim panas 2007, yang sangat mempengaruhi mata pencaharian di wilayah Palestina itu. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan