Lembah Jordan, MINA – Pasukan pendudukan Israel menghancurkan perkampungan komunitas Palestina di Lembah Yordania, utara Tepi Barat yang diduduki. Penghancuran itu membuat 85 orang penduduknya terlantar, termasuk 35 anak-anak.
Pembongkaran fasilitas Palestina oleh Israel ini yang terbesar dalam 10 tahun terakhir, menurut pejabat pemukiman di Lembah Jordan utara, Moataz Bisharat, seperti dikitip Ma’an News, Rabu (4/11).
Sementara kantor berita Anadolu menambahkan, pasukan pendudukanIsrael juga memindahkan komunitas Homs al-Buqi’a (Tubas timur), dan menggusur warganya.
Laporan menyebutkan, 75 fasilitas antara rumah dan lumbung pangan dihancurkan, dan kondisinya sangat tragis, karena 85 orang kini tinggal di ruang terbuka, termasuk 35 anak-anak.”
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Bisharat menjelaskan, komunitas Palestina itu telah ada selama lebih dari 40 tahun di sana, dan hidup dengan memelihara ternak.
Otoritas pendudukan berdalih lokasi tersebut sebagai zona militer di dalam area “C”, yang tunduk pada kendali penuh Israel sesuai dengan perjanjian Oslo II antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel.
Sementara itu, Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh, mengutuk pembongkaran oleh otoritas pendudukan Israel itu.
Shtayyeh menyerukan dunia internasional, dalam sebuah pernyataan, “campur tangan guna mengakhiri aksi pendudukan menggusur orang-orang dari komunitas Homs Al-Buqaiʻa, dan puluhan komunitas serupa dari rumah dan tanah mereka, untuk melindungi rakyat Palestina dari pelanggaran terus-menerus oleh pendudukan.”
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Dia menjelaskan, pembongkaran itu adalah yang terbesar dari jenisnya terhadap orang-orang Palestina di Lembah Jordan, dan merupakan pelanggaran baru Israel terhadap hukum internasional.
“Ini antangan tambahan bagi kami dan komunitas internasional, dan penghancuran sistematis terhadap upaya mewujudkan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967,” terangnya.
Dia menunjukkan, otoritas pendudukan telah memilih waktu penghancuran itu, di saat semua perhatian tertuju pada pemililhan Presiden Amerika Serikat, untuk menutupi kejahatan mereka.
Penduduk Lembah Jordan di Palestina terus-menerus menjadi sasaran pembongkaran rumah mereka, dan properti mereka, dirampas oleh pendudukan Israel. (T/B04/P1)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Mi’raj News Agency (MINA)