Gaza, MINA – Tentara pendudukan Israel menghentikan pembangunan tembok besar di sekitar perbatasan Jalur Gaza, Rabu (8/8). Penghentian pembangunan tembok penghalang terowongan tersebut karena alasana keamanan setelah gugurnya dua anggota Brigade al-Qasam, sayap militer gerakan Hamas.
Media pendudukan berbahasa Ibrani melaporkan, bahwa penghentian pembangunan tembok besar yang bertujuan menghalangi terowongan, karena alasan keamanan.
Pada Rabu pagi pula, sebuah tank pasukan Israel menembakkan peluru artileri pada posisi al-Qasam setelah diduga ada penembak jitu yang terlihat dari menara pengintai, Safa News melaporkan.
Pasukan pendudukan juga mengira penembak jitu dari militan al-Qasam tidak sedang menargetkan tentara Israel.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Sebelumnya Brigade al-Qasam mengatakan, pihaknya melihat dengan jelas tindakan kriminal pasukan pendudukan yang sengaja menargetkan anggotanya.
Brigade Al-Qassam mengumumkan kematian Ahmed Morjan dan Abdel-Hafez al-Silawi dari kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, yang gugur setelah penembakan oleh pasukan Israel.
Januari lalu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menandatangani keputusan untuk memotong lebih dari tiga miliar shekel yang mendukung proyek untuk membangun penghalang di sekitar sektor ini setelah berbulan-bulan perdebatan tentang bagaimana memantau anggaran.
Proyek ini termasuk tembok pintar yang mirip dengan yang di perbatasan dengan Mesir, serta dinding beton yang dalam di dasar tanah, dilengkapi perangkat teknologi untuk mendeteksi terowongan dan sarana pertahanan dan ofensif modern.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Tembok penghalang dalam tanah tanah tersebut dibangun meski menuai perdebatan atas kelengahan pemerintah Israel mengatasi masalah terowongan selama 10 tahun dan perkembangan dari perang baru-baru ini. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat