Jakarta, MINA – Pemerintah Zionis Israel membuat unggahan untuk untuk menandingi ungkapan rafah/">All Eyes on Rafah, sebuah tagar yang viral di media sosial akibat pembantaian yang terjadi di Rafah baru-baru ini.
Dalam akun X resmi pemerintahannya, Zionis Israel mengunggah sebuah poster seorang bayi yang berhadapan dengan pria bersenjata. Di sekitarnya terdapat bendera Israel yang terbakar dan rumah-rumah yang hancur.
Dari pantauan MINA di Jakarta, poster itu diunggah pemerintah Israel pada Kamis (30/5). Poster tersebut dilengkapi tulisan “Where were you eyes on October 7?”
Tujuh Oktober merupakan peristiwa ketika kelompok Hamas Palestina berhasil melancarkan serangan perjuangannya dengan menyerang penjajah Israel. Badai Al-Aqsa itu diketahui telah mempermalukan kekuatan militer Zionis.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Setelah itu, Israel meluncurkan serangan brutal tanpa henti dengan menargetkan warga sipil. Hingga kini, sudah lebih dari 36.000 orang tewas di Palestina.
Unggahan pemerintah Israel ini sendiri muncul beberapa jam setelah slogan dan poster “rafah/">All Eyes on Rafah” viral di media sosial. Warganet nyaris di seluruh dunia ramai-ramai mengunggah ungkapan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Slogan ini merujuk pada kota di selatan Jalur Gaza, yakni Rafah, yang belakangan jadi target utama serangan brutal Zionis. Rafah adalah rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi imbas agresi.
Pada Ahad (26/5), setidaknya 45 warga Palestina tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara Zionis.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari beralasan pihaknya tak menduga bahwa serangan itu akan mengenai kamp pengungsian warga sipil. Ia lantas menyebut serangan tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.
Pada Selasa (28/5), sekitar 21 orang tewas di pengungsian Al-Mawasi, sekitar Rafah, akibat pemboman Israel.
Serangan-serangan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.[]
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian