Yerusalem, MINA – Direktorat Wakaf Islam Yerusalem mengatakan, otoritas pendudukan Israel menolak dan mencegah pelaksanaan kebijakan untuk meningkatkan jumlah penjaga di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, Palestina.
“Ada intervensi (oleh pendudukan) untuk mencegah penjaga yang dipekerjakan atau dipekerjakan kembali oleh mereka yang sebelumnya dikontrak pada tahun 2017. Otoritas pendudukan mengancam akan menangkap penjaga baru jika mereka memulai pekerjaan mereka,” kata Direktur Masjid Al-Aqsha Sheikh Omar Al-Kiswani, Middle East Monitor melaporkan pada Ahad (9/1).
Omar menjelaskan, intervensi itu merupakan sebuah campur tangan terang-terangan dalam urusan Wakaf Islam. Masalah tersebut telah dilaporkan ke Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania.
Kebijakan untuk meningkatkan jumlah penjaga dan karyawan di Masjidil Aqsa, menurut Omar adalah karena semakin meningkatnya serangan pemukim Israel terhadap masjid.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Otoritas pendudukan terus-menerus berusaha untuk mendeportasi dan menangkap penjaga Masjid Al-Aqsa, terutama mengingat peningkatan serangan hampir setiap hari oleh pemukim ke Masjid Al-Aqsa dan upaya mereka untuk melakukan ritual dan Talmud,” ujar Omar.
“Pelanggaran oleh otoritas pendudukan dan ekstremis terus berlanjut terhadap Masjid Al-Aqsa. Pendudukan mencoba memaksakan keputusan baru terhadap Masjid Al-Aqsa, untuk menciptakan realitas baru,” tambahnya.
Ia menegaskan, semua tindakan pendudukan Israel tidak akan menghalangi penjaga untuk memenuhi tugasnya melindungi Masjid Al-Aqsa dan melestarikannya. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza