Gaza, MINA – Militer penjajah Israel terus memperburuk situasi di Gaza dengan membiarkan pemukim ilegal bersenjata menjarah truk bantuan ke Gaza dan menghentikan polisi mengambil tindakan terhadap para penjarah tersebut.
Tidak hanya itu, surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan Senin (11/11) bahwa militer penjajah Israel juga meminta uang “perlindungan” dari kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan.
Surat kabar itu memberitakan bahwa orang-orang bersenjata menghalangi jalan yang digunakan sebagian besar truk memasuki Jalur Gaza melalui persimpangan Karm Abu Salem.
Dalam wilayah yang sepenuhnya dijajah Israel itu, dilaporkan militer menutup mata dan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menghentikan atau menghukum pemukim ilegal bersenjata itu.
Baca Juga: WHO: Tidak Ada Peringatan Israel sebelum Serang RS Kamal Adwan di Gaza
“Karena beberapa kelompok bantuan menolak membayar uang perlindungan, bantuan tersebut sering kali berakhir di gudang-gudang yang berada di bawah kendali tentara Israel,” laporan Haaretz.
Sumber-sumber yang bekerja di Gaza mengatakan bahwa “serangan (pemukim) bersenjata terjadi hanya beberapa ratus meter dari pasukan Israel.”
“Pasukan pendudukan Israel membiarkan para penjarah itu menyerang pengemudi truk,” kata beberapa kelompok bantuan.
Militer pendudukan juga melarang mereka mengambil jalan alternatif yang dianggap lebih aman.
Baca Juga: Hamas: Penyitaan Tanah Palestina oleh Smotrich Langkah Fasis Aneksasi Tepi Barat
Sumber-sumber itu juga menyatakan bahwa penjarahan truk-truk bantuan mencerminkan kekacauan di Jalur Gaza, yang merupakan akibat dari kurangnya otoritas sipil yang efektif.
Sementara pasukan polisi lokal yang tersisa diserang oleh pasukan pendudukan Israel setiap kali mereka mencoba mengambil tindakan terhadap para penjarah.
Organisasi internasional berpendapat bahwa penyelesaian masalah dengan cara yang memungkinkan bantuan menjangkau penduduk memerlukan pengerahan pasukan polisi di Jalur Gaza—baik polisi Palestina maupun polisi internasional. Namun, baik pimpinan politik maupun militer Israel telah menolak solusi ini.[]
Baca Juga: Penjajah Israel Bombardir RS Kamal Adwan, Tim Medis MER-C Dievakuasi Paksa
Mi’raj News Agency (MINA)