Rangon, MINA – Israel telah menjual lebih dari 100 tank, kapal dan senjata ke pemerintah Myanmar yang dilakukan oleh perusahaan senjata Israel, menurut penyelidikan beberapa kelompok hak asasi manusia.
Sebuah perusahaan Israel, TAR Ideal Concepts, juga telah melatih pasukan khusus Myanmar di negara bagian Rakhine utara, di mana sebagian besar kekerasan sedang terjadi terhadap ummat Islam, MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Telesur TV edisi Rabu (6/9).
Padahal, lanjut laporan itu, sesuai kesepakatan internasional, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Pengadilan Tinggi Israel dijadwalkan akhir bulan ini akan menyidangkan pelarangan penjualan senjata ke negara tersebut, setelah memperhatikan petisi yang digulirkan sekelompok aktivis Israel.
Pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Israel berpendapat bahwa pengadilan tersebut tidak memiliki hak dalam masalah tersebut, yang disebutnya “jelas diplomatik.”
Eitay Mack, pengacara yang mengajukan petisi tersebut, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Israel telah melakukan sesuatu yang “tidak ada kontrol” atas ekspor senjata ke luar negeri.
“Israel tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi dengan senjatanya setelah mengirimkannya ke Myanmar,” kata Mack.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Tapi dari situs TAR Ideal Concepts, kita tahu bahwa mereka mempersenjatai dan melatih pasukan khusus Myanmar yang beroperasi di negara bagian Rakhine sekarang,” lanjutnya.
Selama ini, ternyata Israel memang telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan Myanmar dan mempertahankan hubungan dagang selama bertahun-tahun, bahkan sebelum junta militer mengundurkan diri.
Panglima Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing pernah mengunjungi Israel pada bulan September 2015 dalam sebuah “perjalanan belanja” produsen militer Israel.
Menurut surat kabar Haaretz, delegasi itu bertemu dengan Presiden Reuven Rivlin serta pejabat militer.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Ofer Neiman, seorang aktivis HAM Israel mengatakan, pemerintah Israel secara berurutan telah menjual senjata ke militer di Myanmar selama bertahun-tahun.
“Kebijakan ini sangat terkait dengan penindasan dan pengabaian Israel terhadap orang-orang Palestina,” lanjutnya.
Menurutnya, senjata yang digunakan untuk melawan orang-orang Palestina itu dijual sebagai ‘uji coba lapangan’ ke beberapa rezim terburuk di dunia ini. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai