Rafah, MINA – Pasukan Zionis Israel kembali melarang masuk bantuan medis yang akan memasuki Gaza melalui pintu perbatasan Rafah, Rabu (12/2). Koresponden Caironews melaporkan.
Sebelumnya perjanjian gencatan senjata terancam batal lantara pasukan Zionis Israel membunuh empt warga Gaza yang akan kembali ke rumah mereka.
Pejuang Hamas melakukan protes atas pelanggaran itu dengan menahan sandera yang hendak dibebaskan.
Sementara itu, delegasi senior Gerakan Hamas tiba di ibu kota Mesir pada Rabu (12/2) untuk menindaklanjuti perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dicapai dengan mediasi bersama Mesir-Qatar-Amerika.
Baca Juga: MER-C Buka Layanan Poliklinik Bedah Saraf di RS Al Awda Gaza Utara
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, Khalil Al-Hayya, Kepala Gerakan Hamas di Gaza, tiba di Kairo sebagai kepala delegasi dan memulai pembicaraan dengan pejabat Mesir untuk menindaklanjuti perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan, Palestinian Information Center melaporkannya.
Abu Ubeida, Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam, telah mengumumkan Senin lalu bahwa tidak akan ada pembebasan sejumlah tawanan Israel pada Sabtu (15/2), karena pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida di Jalur Gaza Berisiko Terulang di Tepi Barat