Lembah Yordan, MINA – Pasukan pendudukan Israel menghancurkan fasilitas pemukiman di dataran Al-Buqai’a di Lembah Yordan utara, Selasa (17/11).
Pejabat yang mengurusi Lembah Yordan, Moataz Bisharat mengatakan, pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebuah tempat tinggal milik Rami Bani Odeh, lapor Safa yang dikutip MINA.
Dataran Al-Buqi’a di Lembah Yordan bagian utara dianggap sebagai salah satu lahan pertanian paling subur di Tepi Barat, yang menjadikan Israel fokus dan sangat ambisi untuk dibangun pemukiman pendudukan.
Lembah Al-Baqi’a seluas 100.000 hektar ini terbentang dari bagian timur Provinsi Tubas, di mana kota Tamoun berada hingga perbatasan Yordania-Palestina, dan terdapat banyak komunitas pemukiman yang bekerja di bidang penggembalaan domba dan pertanian.
Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat
Sebelumnya pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan perkampungan komunitas Palestina di Lembah Yordan, utara Tepi Barat yang diduduki. Penghancuran itu membuat 85 orang penduduknya terlantar, termasuk 35 anak-anak.
Pembongkaran fasilitas Palestina oleh Israel ini yang terbesar dalam 10 tahun terakhir, menurut pejabat pemukiman di Lembah Jordan utara, Moataz Bisharat, seperti dikitip Ma’an News, Rabu (4/11).
Pasukan pendudukanIsrael juga memindahkan komunitas Homs al-Buqi’a (Tubas timur), dan menggusur warganya.
Laporan menyebutkan, 75 fasilitas antara rumah dan lumbung pangan dihancurkan, dan kondisinya sangat tragis, karena 85 orang kini tinggal di ruang terbuka, termasuk 35 anak-anak.”
Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel
Bisharat menjelaskan, komunitas Palestina itu telah ada selama lebih dari 40 tahun di sana, dan hidup dengan memelihara ternak.
Otoritas pendudukan berdalih lokasi tersebut sebagai zona militer di dalam area “C”, yang tunduk pada kendali penuh Israel sesuai dengan perjanjian Oslo II antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir