Jalur Gaza, 6 Ramadhan 1435/4 Juli 2014 (MINA) – Militer Zionis Israel mengatakan pasukan bala bantuan sedang dikirim ke perbatasan Gaza, meningkatkan kemungkinan operasi diperluas ke wilayah Palestina dalam menanggapi serangan roket pejuang Gaza yang kian intensif.
Kamis lalu, tank dan pasukan artileri bergerak setelah 11 warga Palestina terluka dalam serangan udara Israel di Gaza, ketika warga Palestina mempersiapkan pemakaman seorang remaja yang wafat di Yerusalem Timur yang dijajah.
Pengepungan Gaza dimulai saat warga mempersiapkan makanannya untuk sahur Ramadhan, Kamis, Al Jazeera seperti yang dikutip MINA.
“Sebelas orang terluka pada malam kejadian, termasuk satu dalam kondisi kritis,” kata juru bicara Otoritas Kesehatan Gaza dan menambahkan tujuh orang terluka di Beit Lahiya di utara dan empat di Gaza City.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Militer Zionis Israel mengatakan angkatan udara menghantam 15 “situs teror” di Gaza.
“Target termasuk senjata situs manufaktur serta fasilitas pelatihan,” kata seorang jurubicara militer.
Militer itu mengatakan pengepungan dilakukan setelah setidaknya 15 roket menghantam Israel Selatan, dua di antaranya berhasil dicegat oleh sistem anti-rudal Israel.
Roket-roket menghantam dua rumah di kota perbatasan selatan Sderot. Polisi mengatakan salah satu roket menyebabkan listrik padam, namun militer penjajah Israel melaporkan tidak ada korban jiwa.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Operasi besar terakhir Israel di Gaza, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kelompok Hamas Palestina, terjadi pada akhir 2012. (T/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam