Tel Aviv, MINA – Israel pada Rabu (12/8) mengatakan, pihaknya menggagalkan serangan siber terhadap industri pertahanannya oleh kelompok peretas yang dikenal bernama Lazarus, yang menurut Amerika Serikat dijalankan oleh intelijen Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, peretas yang menyamar sebagai calon pemberi kerja mengirimkan tawaran pekerjaan kepada pekerja pertahanan dan mencoba menyusup ke jaringan mereka untuk mengumpulkan informasi sensitif, demikian dikutip dari Asharq Al-Awsat.
Kelompok itu membuat profil palsu di jaringan LinkedIn untuk menyamarkan para peretasnya dan secara terpisah berusaha meretas perusahaan pertahanan Israel melalui situs web mereka, kata pernyataan kementerian itu.
Kementerian mengatakan, serangan itu diidentifikasi secara real time dan digagalkan tanpa gangguan pada jaringan perusahaan. Namun, Kementerian tidak menyebutkan perusahaan apa atau mengatakan kapan insiden itu terjadi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Israel mengatakan bahwa kelompok itu didukung oleh negara asing, tetapi tidak disebutkan nama negaranya.
Pemerintah Washington mengatakan, Lazarus beroperasi untuk RGB, biro intelijen utama Korea Utara.
Jaksa AS menuduh kelompok itu pernah mendalangi kebocoran email dari Sony Pictures pada 2014 dan mencuri puluhan juta dolar dari Bank Sentral Bangladesh pada 2016.
Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pemerintah Pyongyang di masa lalu membantah tuduhan serangan dunia maya dan menuduh Amerika Serikat menyebarkan kabar bohong. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)