Gaza, MINA – Israel mengklaim pada, Kamis (6/6) bahwa mereka belum menerima tanggapan resmi dari Hamas mengenai usulannya untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera, dikutip dari MEMO.
“Kami belum menerima tanggapan resmi dari Hamas mengenai usulan kami,” kata lembaga penyiaran publik Israel, mengutip dari pejabat Israel.
Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan Israel mengajukan perjanjian tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.
Namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada, Senin (2/6) bahwa dia belum siap untuk menghentikan perang di Gaza, dan menyebut pernyataan Biden tentang proposal gencatan senjata tidak akurat.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen di Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 36.650 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, Israel juga memblokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Israel nyatakan melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangannya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari serangan sebelumnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam