Al-Quds, 10 Dzulqa’dah 1436/25 Agustus 2015 (MINA) – Polisi Israel, Senin (25/8), mencegah masuk buku sekolah ke sekolah-sekolah Islam di Masjid Al-Aqsha.
Dalam kesempatan itu, Polisi Israel juga menangkap tiga anak di bawah umur.
Departemen Wakaf Islam mengungkapkan, polisi Israel melarang masuknya buku-buku sekolah ke dalam lingkungan Masjid Al-Aqsha. Buku-buku tersebut akan didistribusikan untuk siswa di sekolah-sekolah Islam yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, khususnya Pesantren Al-Aqsha laki-laki dan perempuan, Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Departemen itu mengatakan, manajemen terpaksa harus mendistribusikan buku-buku itu di gerbang Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Dalam konteks yang sama, polisi Israel menangkap tiga anak di bawah umur pada siang hari di kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Sumber media mengungkapkan, anak tersebut diidentifikasi bernama Mahdi Abu Asab, Ahmad Al-Salaymeh dan Adham Zaatari. Mereka dibawa ke kantor polisi terdekat.
Di sisi lain, sekelompok Muslimah Al-Quds diserang dan ditangkap pada Senin pagi. Namun, beberapa telah dibebaskan sementara Muslimah lainnya tetap berada dalam penahanan.
Keadaan semakin tegang di sekitar Masjid Al-Aqsha karena pembatasan bagi jamaah Muslimah Palestina dari berbagai usia memasuki masjid, serta meningkatnya serangan kelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sementara warga Muslim Palestina diizinkan memasuki tempat suci dengan syarat menyerahkan kartu identitas mereka kepada pasukan penjaga gerbang Israel. (T/P006/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya