Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan Israel menyerahkan perintah kepada Gubernur Yerusalem Adnan Gheith, melarangnya berkomunikasi dengan Presiden Mahmoud Abbas dan 50 pejabat Palestina lainnya, Jumat (12/3).
Perintah itu juga melarang gubernur dari Palestina itu melakukan kontak dengan Anggota Komite Sentral Fatah, serta banyak tokoh keamanan dan politik berpangkat tinggi Palestina lainnya.
Gheith diberi tahu tentang perintah itu ketika dia dipanggil untuk diinterogasi oleh intelijen Israel di Kompleks Rusia di Yerusalem yang diduduki.
Gheith sudah dicegah untuk pergi ke luar dari Silwan, tempat tinggalnya di lingkungan Yerusalem, Wafa melaporkan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Keputusan ini tidak akan menghalangi kami untuk menjalankan tugas kami terus melakukan segala kemungkinan untuk mencapai kebebasan, kemerdekaan dan mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata Gheith mengomentari keputusan Israel.
Sejak dia menjabat sebagai Gubernur Yerusalem pada Agustus 2018, pejabat Otoritas Palestina itu telah ditangkap atau ditahan sebentar oleh pasukan pendudukan Israel setidaknya 18 kali.
Israel menduduki Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)