Al-Quds (Yerusalem), 14 Jumadil Akhir 1437/ 23 Maret 2016 (MINA) – Seorang pejabat Palestina mengatakan, Israel memberlakukan pembatasan masuknya warga Palestina ke Yerusalem Timur, lokasi kompleks Masjid Al-Aqsha, untuk pertama kalinya sejak Oktober lalu, selama hari libur Yahudi, Purim, Rabu sampai Jumat.
“Polisi Israel mencegah warga Palestina memasuki masjid meskipun hanya sebanyak di bawah 50 orang,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, Direktur Jenderal Organisasi Muslim Wakaf dan Urusan Al-Aqsa, Selasa, kepada Anadolu Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pihak berwenang Israel juga telah mengerahkan pasukan polisi tambahan dan penghalang jalan yang didirikan dekat gerbang kompleks Masjid.
Sebelumnya Senin (21/3) malam, polisi Israel menangkap 17 warga Palestina setelah merampok rumah mereka di Yerusalem dan melarangnya memasuki kompleks sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menurut pernyataan militer, semua pos pemeriksaan antara Israel dan Tepi Barat akan ditutup, kecuali untuk kasus ‘kemanusiaan’.
Penutupan akan dimulai pada tengah malam Rabu dan berlanjut sampai Sabtu malam, menurut pernyataan itu.
Sementara itu, Radio Israel melaporkan bahwa perbatasan Erez melintasi antara Israel dan memblokade Jalur Gaza yang juga ditutup dari Rabu sampai Jumat.
Pihak berwenang Israel sering memberlakukan pembatasan gerakan warga Palestina, termasuk selama hari libur Yahudi, Purim.(T/hna/P2 )
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza