Bandung, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Otoritas Israel melarang umat Islam di luar kota Al-Quds untuk masuk dan beribadah ke Masjid A-Aqsha pada Jumat pekan terakhir Ramadhan.
Demikian disampaikan Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha Dr Syaikh Sa’eed Ekrimah Sabri dalam ceramahnya di hadapan pimpinan ormas Islam, lembaga kemanusiaan dan media di Hotel Savoy Homann Bandung, Senin (13/6).
Syaikh Sabri menyebutkan, pihak Israel membatasi hanya bagi warga berumur 45 tahun ke atas yang diizinkan masuk ke komplkes masjid suci kiblat pertama umat Muslim itu.
“Israel menekan peraturan itu pasca serangan para pejuang pemuda Palestina yang telah membunuh empat orang Israel di Tel Aviv beberapa hari lalu,” ujar Ketua Komite Tinggi Islam Palestina tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Padahal menurutnya, semangat warga Muslim Palestina baik yang tinggal di dalam kota Al-Quds maupun di luar kota, sangat antusias menyambut Ramadhan dengan memakmurkan ibadah di Masjid Al-Aqsha.
“Bahkan, sejak Sya’ban, rakyat Palestina telah menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah mereka dengan nuansa Ramadhan,” kata Ketua Organisasi Ulama dan Da’i Palestina itu.
Ia menambahkan, nuansa lainnya Palestina di bulan Ramadhan ini adalah adanya kegiatan pengajian setiap habis shalat lima waktu di masjid-masjid serta tadarus Al-Quran tiap waktu.
Imam Masjid Al-Aqsha Syaikh Ikrimah Sabri bersama isteri dan puterinya sedang melakukan safari dakwah awal Ramadhan di beberapa kota di Indonesia, di antaranya ke Jakarta dan Bandung, dalam upaya mensosialisikan situasi terkini di kawasan Al-Aqsha khususnya dan Palestina umumnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ummu Amr isterinya, merupakan seorang Muslimah ahli tafsir pertama di dunia. Ia menyusun Kitab Tafsir Al-Mufsir fii Nuril Quran. (L/P004/R03/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza