Haifa, MINA – Israel melarang wartawan internasional meliput situasi di kilang minyak Haifa setelah kilang tersebut diserang rudal Iran pada Senin (16/6).
Polisi Israel telah memberikan perintah tersebut setelah kru film merekam serangan Iran yang menghujani lokasi tersebut. Almayadeen melaporkan.
Iran menegaskan bahwa rudalnya secara akurat menargetkan kompleks minyak tersebut. Namun, Israel menahan diri untuk tidak mengakui keberhasilan operasi tersebut hingga laporan dan dokumentasi menunjukkan kerusakan yang ditimbulkan pada struktur tersebut.
Pada Senin, sensor militer Israel mengizinkan rilis informasi mengenai operasi tersebut, sementara media Israel melaporkan bahwa tiga pemukim tewas di kilang minyak tersebut selama serangan rudal tersebut.
Baca Juga: Menlu Belgia Kembali Tegaskan Dukungannya untuk Jatuhkan Sanksi terhadap Israel
Perusahaan Minyak Bazan sebelumnya telah melaporkan kepada Bursa Efek Tel Aviv bahwa rudal Iran menimbulkan kerusakan lokal pada jaringan pipa dan jalur transmisi di kompleks Teluk Haifa miliknya.
Berlokasi di Palestina utara yang diduduki Israel, kilang minyak Haifa terletak di sepanjang salah satu pelabuhan laut yang paling terindustrialisasi, menangani impor dan ekspor minyak mentah dan produk minyak bumi.
Sebagai bagian dari kompleks petrokimia terbesar di Israel, kompleks ini memproduksi berbagai jenis bahan bakar, termasuk bensin, solar, bahan bakar jet, dan gas cair, yang memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dan transportasi pendudukan.
Kilang minyak Haifa merupakan pilar penting bagi ekonomi Israel, di mana gangguan apa pun dapat memicu krisis energi internal, khususnya di bidang penerbangan, industri, dan transportasi.
Baca Juga: Presiden Trump Perintahkan Evakuasi Segera 17 Juta Penduduk Teheran
Menyerang kilang minyak ini atau bahkan mengancam untuk melakukannya dinilai akan berdampak lebih dari sekadar infrastruktur penting Israel, karena akan mengguncang moral dan memberikan tekanan langsung pada kepemimpinan Israel di masa perang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perang Berlanjut, Iran-Israel Saling Ancam