Gaza, MINA – Koresponden Al Jazeera berbahasa Arab, Ismail al-Ghoul telah dibebaskan setelah ditangkap selama 12 jam dan dipukuli habis-habisan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza.
Al-Ghoul ditangkap pada Senin (18/3) saat berada di al-Shifa bersama kru dan wartawan lainnya untuk meliput serangan keempat tentara Israel ke rumah sakit tersebut, di mana ribuan warga sipil terjebak, termasuk staf medis, pasien, dan keluarga pengungsi, melansir Al Jazeera.
Saksi mata mengatakan, reporter Al Jazeera itu diseret oleh pasukan Israel, yang juga menghancurkan kendaraan penyiaran milik wartawan di fasilitas medis tersebut. Al-Ghoul kemudian dibebaskan setelah 12 jam ditahan Israel.
Setelah pembebasannya, Al-Ghoul mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa pasukan Israel menghancurkan peralatan media dan menangkap jurnalis yang berkumpul di sebuah ruangan yang digunakan oleh tim media.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dia mengatakan para jurnalis itu ditelanjangi dan dipaksa tengkurap dengan mata ditutup dan tangan mereka diikat.
Tentara Israel, kata Al-Ghoul, akan melepaskan tembakan untuk menakuti mereka jika ada gerakan.
Ia menambahkan, dirinya telah mendengar beberapa rekannya juga dibebaskan, namun ia tidak memiliki cukup informasi mengenai keberadaan mereka.
Rumah Sakit al-Shifa, yang terbesar di Jalur Gaza, telah menjadi basis bagi para jurnalis untuk melaporkan perang Israel selama lebih dari lima bulan di wilayah kantong Palestina.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (Committee of Protect Journalist/CPJ), setidaknya 95 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak agresi Israel di Gaza yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.
Data itu berdasarkan penyelidikan awal CPJ per 18 Maret 2024.
Berikut rinciannya: 95 jurnalis dan pekerja media dipastikan tewas: 90 warga Palestina, 2 warga Israel, dan 3 warga Lebanon, 16 jurnalis dilaporkan terluka, 4 jurnalis dilaporkan hilang, 25 jurnalis dilaporkan ditangkap dan berbagai penyerangan, ancaman, serangan siber, sensor, dan pembunuhan anggota keluarga. (R/Ai/P2)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)