Yerusalem, MINA – Israel kembali ke lockdown atau karantina wilayah secara nasional untuk mencoba menahan wabah virus Corona (Covid-19) yang terus memburuk selama berbulan-bulan.
Penguncian selama tiga pekan itu dimulai pada Jumat (18/9). Banyak bisnis akan ditutup dan batasan ketat pada pergerakan dan pertemuan publik diterapkan, demikian TRT World melaporkan.
Penutupan tersebut bertepatan dengan Hari Libur Tinggi Yahudi, ketika orang-orang biasanya mengunjungi keluarga mereka dan berkumpul untuk kebaktian besar.
Dalam pidatonya Kamis malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa tindakan yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk mencegah rumah sakit kewalahan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Saat ini terdapat lebih dari 46.000 kasus aktif, dengan setidaknya 577 dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.
“Bisa jadi kita tidak punya pilihan selain membuat arahan yang lebih ketat,” kata Netanyahu. “Saya tidak akan memaksakan penguncian terhadap warga Israel tanpa alasan, saya tidak akan ragu untuk menambahkan pembatasan lebih lanjut jika itu terjadi.” (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant