Gaza, MINA – Sebuah media Israel, The Hebrew Channel 13 melaporkan, pemerintah pendudukan Israel sedang mengupayakan “pembicaraan rahasia” dengan Otoritas Palestina untuk mengekstraksi gas dari ladang Gaza Marine, di tepi Gaza.
Laporan itu menunjukkan, pemerintah Israel ingin mengeksplorasi ladang gas, yang berjarak 36 km dari pantai Gaza di perairan Mediterania.
Pembicaraan itu merupakan bagian dari proses politik dan keamanan yang baru-baru ini dimulai antara pendudukan Israel dan Otoritas Palestina, dengan mediasi Amerika Serikat. Demikian setidaknya menurut Quds Press, edisi Kamis, 4 Mei 2023.
Pendudukan mengincar potensi besar ladang minyak Gaza Marine dengan berbagai persiapan, sudah dibicarakan dalam pertemuan Aqaba dan Sharm al-Sheikh, yang diadakan sekitar dua bulan lalu. Kedua pembicaraan tersebut mempertemukan pejabat keamanan dan politik dari pihak Palestina dan Israel, di bawah naungan Amerika Serikat, dengan partisipasi Yordania dan Mesir.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Saluran Ibrani mengatakan, keputusan untuk mulai mengekstraksi gas dari Gaza Marine harus tunduk pada persetujuan Israel. Israel, mengklaim bahwa hanya pihaknya yang memiliki hak untuk mengelola ladang gas secara legal.
“Otoritas Palestina tidak dapat melakukan ini sendirian, jadi solusinya adalah Mesir mensponsori proyek ini,” pernyataan sepihak Israel.
Pertemuan pun diadakan baru-baru ini antara pejabat senior Israel dan Mesir untuk membahas masalah ini.
Selanjutnya, Dana Investasi Palestina, yang berafiliasi dengan Otoritas Palestina, pun menandatangani perjanjian dengan Serikat Kontraktor dengan EGAS Mesir, pada Februari 2021, untuk bekerja sama dalam upaya mengembangkan ladang gas Gaza.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Laporan tersebut juga mengacu pada “tantangan keamanan” untuk menyelesaikan proyek tersebut. Menurut prediksi Israel, gerakan perlawanan Hamas tidak akan tinggal diam.
Seorang pejabat tinggi Israel mengatakan, “Setiap langkah seperti itu dapat memicu kritik di publik di Israel sendiri, dan memicu masalah tahanan Israel dan orang hilang yang ditahan oleh Hamas.”
Sementara pejabat itu menekankan bahwa kesepakatan semacam itu akan diselesaikan dengan Otoritas Palestina sendiri dan bukan dengan pihak berwenang di Gaza.
Palestina memiliki ladang pertama yang ditemukan di wilayah Mediterania timur pada akhir tahun 90-an lalu, yang dikenal sebagai Gaza Marine, dan cadangan gas belum diambil darinya hingga hari ini.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Ladang ini terletak 36 km sebelah barat Gaza di perairan Mediterania.
Awalnya pernah dikembangkan pada tahun 2000 oleh British Gas Company, tapi dengan berbagai factor, tidak jadi melanjutkan.
Kemudian digantikan oleh Royal Dutch Shell, yang juga meninggalkannya pada tahun 2018.
Cadangan di lapangan tersebut diperkirakan mencapai 1,1 triliun kaki kubik gas alam atau 32 miliar meter kubik. Ini setara dengan kapasitas produksi 1,5 miliar meter kubik per tahun dalam jangka waktu 20 tahun. (T/RS2/)P1
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)