Kairo, MINA – Israel dilaporkan tengah melakukan kontak langsung dengan pejabat tinggi diplomatik dan intelijen Mesir, tak lama setelah pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar awal pekan lalu, untuk kembali membicarakan perundingan damai dan mengamankan pembebasan tawanan Israel yang ditahan Hamas.
“Israel juga telah meminta dukungan AS dan Qatar dalam upaya mediasi. Namun, Doha memiliki keraguan tentang Tel Aviv dan Netanyahu yang tampaknya tidak tulus mencapai kesepakatan memuaskan semua pihak yang terlibat sebelum presiden AS yang baru terpilih,” ujar seorang pejabat senior intelijen Mesir kepada The New Arab.
Pejabat yang ingin disebutkan namanya menambahakn, “Di sisi lain, pejabat Mesir dan AS memiliki pandangan yang sama: Mengejar cara untuk mengakhiri perang, terutama mengingat kerugian besar di kedua belah pihak, Israel dan Palestina, [dan] meluas hingga ke Lebanon.”
“Sementara itu, para pemimpin Hamas menyambut baik kemungkinan mencapai gencatan senjata tetapi tetap tidak mau membuat konsesi atau mematuhi ketentuan Israel secara penuh,” tambah sumber tersebut.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Serang Anak Palestina dan Bakar Pohon Zaitun
Selama kunjungannya ke Israel pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Netanyahu untuk memanfaatkan pembunuhan Sinwar guna mencapai gencatan senjata di Gaza, dan mendesak lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza.
Kunjungan Blinken ke Israel ini adalah yang kesebelas ke Timur Tengah sejak perang pertama kali meletus pada 7 Oktober tahun lalu. []
Mi’raj News Agency (MINA)