Tel Aviv, MINA – Otoritas Israel pada Selasa (29/7) mulai mendeportasi sejumlah aktivis kemanusiaan yang berpartisipasi dalam Kapal Handala yang berlayar menuju Jalur Gaza.
Beberapa aktivis dikabarkan mengalami kekerasan fisik dalam penahanan mereka. TRT Global melaporkan.
“Dua aktivis di atas Kapal Hanthala, yang dicegat dan menuju Gaza, akan dideportasi dari Israel hari ini,” laporan menyebutkan.
Salah satunya adalah jurnalis Maroko Mohamed El Bakkali, yang bekerja untuk saluran Al Jazeera Qatar.
Baca Juga: PM Palestina Tegaskan Hamas Harus Serahkan Kendali Gaza ke Otoritas Palestina
Setibanya di Bandara Mohammed V, Casablanca, ia disambut meriah di tengah solidaritas yang meluas dari para aktivis dan pekerja media Maroko.
Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza menyatakan dalam sebuah unggahan di platform X bahwa beberapa aktivis mengalami kekerasan fisik selama penangkapan mereka.
Aktivis perempuan berbicara tentang kurangnya ventilasi dan kondisi penahanan yang buruk, terutama terkait perlengkapan kebersihan dasar.
Dalam konteks ini, Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotillah Coalition) mengonfirmasi, aktivis Amerika Christian Smalls menjadi sasaran serangan fisik berat oleh pasukan pendudukan selama penahanannya.
Baca Juga: Lembaga Pemantau Pangan Dunia IPC: Bencana Kelaparan Sedang Terjadi di Gaza
Tujuh tentara berusaha mencekik dan menendangnya, menyebabkan memar yang terlihat di tubuhnya.
Koalisi menyatakan di platform X bahwa sejumlah aktivis menolak menandatangani surat deportasi paksa. Mereka bahkan melanjutkan aksi mogok makan terbuka mereka sebagai protes terhadap kondisi dan perlakuan penahanan yang mereka terima.
Komite tersebut menambahkan bahwa tiga aktivis menyetujui deportasi, yaitu: Antonio Mazzeo (Italia), Gabriele Cathala (Prancis), dan Jacob Berger (Amerika Serikat). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Culik Puluhan Warga Palestina di Tepi Barat