Gaza-power-300x160.jpg" alt="" width="774" height="413" />
Gaza, 24 Ramadhan 1438/ 19 Juni 2017 (MINA) – Otoritas pendudukan Israel pada Senin (19/6) telah mengurangi pasokan listriknya ke Jalur Gaza sebanyak 8 megawatt.
Pengurangan tersebut merupakan langkah awal dari keputusan yang telah dibuat Israel dan pengurangan akan berlanjut secara bertahap.
Otoritas energi di Gaza mengatakan, keputusan pengurangan pasokan listrik oleh Israel merupakan permintaan dari Pemerintah Palestina di Ramallah.
Baca Juga: Buldoser Zionis Hancurkan Rumah-Rumah di Tulkarm
Pengurangan pasokan listrik akan berdampak serius bagi kondisi kehidupan warga Gaza yang telah sangat menderita dan lemah.
Palestine News Agency (PNA) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News agency (MINA), Otoritas Energi Gaza menyesalkan langkah pengurangan energi terhadap Gaza. Langkah tersebut sangat berbahaya dan Israel serta pihak-pihak yang terkait harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi yang ditimbulkan.
Beberapa hari lalu, para ahli dari PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza memburuk sampai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu terjadi akibat adanya pengurangan pasokan listrik yang sudah di ambang batas.
Sementara sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak disalahkan atas pemutusan listrik di Jalur Gaza oleh negaranya. Netanyahu mengatakan, pemutusan listrik atas permintaan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas.
Baca Juga: Brigade Al-Quds Tembak Jatuh Drone Militer Israel
Krisis listrik yang parah di Jalur Gaza, lanjut Netanyahu, murni karena perseteruan internal Palestina, yakni antara faksi Hamas yang berkuasa di Gaza dengan Otoritas Palestina yang dipimpin faksi Fatah.
“Israel tidak tertarik terlibat eskalasi dengan Hamas,” kata Netanyahu. Komentar Netanyahu muncul sehari setelah kabinet Israel memutuskan memangkas jumlah pasokan listrik ke Jalur Gaza atas permintaan Abbas.
Tindakan itu sebagai tekanan Abbas terhadap Hamas. Namun, kubu Hamas memperingatkan bahwa pemutusan listrik di Jalur Gaza menyebabkan bencana dan berbahaya.
”Masalah listrik di Gaza adalah perselisihan antara Otoritas Palestina dan Hamas,” ujar Netanyahu. “Hamas menuntut agar PA membayar listrik, dan PA menolak membayar. Ini adalah perselisihan internal Palestina,” kata Netanyahu, seperti dilaporkan Times of Israel. (T/B05/)
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 6 Mei 2025: 52.615 Syahid
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)