Gaza, MINA – Pasukan pendudukan Israel mengeluarkan ultimatum evakuasi staf dan pasien sejumlah rumah sakit di Gaza Utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit Al-Awda dan Kamel Adwan, paling lambat Rabu (9/10).
Kementerian Kesehatan di Gaza telah mengeluarkan serangkaian pernyataan mengkhawatirkan, yang mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah mengepung Rumah Sakit Kamel Adwan dan melepaskan tembakan ke kantor administrasi. Demikian dikutip Quds News.
Rumah sakit yang kini hampir ditutup karena kekurangan bahan bakar tersebut, merupakan salah satu dari beberapa fasilitas kesehatan, yang dioperasikan kembali setelah serangan dan pengepungan Israel sebelumnya.
Perintah evakuasi itu memicu seruan mendesak dari pejabat rumah sakit, yang memohon kepada organisasi internasional untuk campur tangan dan menghentikan keputusan berbahaya tersebut.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Administrasi rumah sakit telah melaporkan penahanan seorang paramedis dan gangguan layanan medis, khususnya dalam evakuasi bayi baru lahir dalam kondisi kritis.
Tindakan militer Israel sangat menghambat kemampuan rumah sakit untuk berfungsi, dan ada kekhawatiran bahwa sistem perawatan kesehatan yang lebih luas di Gaza utara dapat dipaksa berhenti beroperasi, yang menyebabkan pengungsian massal warga sipil di wilayah tersebut.
Pasukan Israel telah memberlakukan pengepungan penuh di kamp Jabalia dan lingkungan sekitarnya seperti Tal Al-Za’atar, Al-Sikka, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.
Tank dan pesawat nirawak telah memblokir jalan-jalan penting, termasuk persimpangan menuju Lapangan Al-Halabi di Jabalia, mengisolasi penduduk yang telah mengalami serangan udara dan tembakan artileri tanpa henti. Beberapa keluarga dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Meskipun terjadi pengeboman, ribuan keluarga masih terjebak di rumah mereka, menghadapi kondisi kehidupan yang semakin sulit. Serangan militer Israel yang semakin intensif telah menghancurkan banyak bangunan tempat tinggal, dan bentrokan yang sedang berlangsung antara pasukan Israel dan pejuang perlawanan Palestina terus berlanjut di daerah tersebut.
Pasukan Israel telah menahan seorang paramedis dan mencegah evakuasi bayi prematur. Pos pemeriksaan militer Israel di sepanjang Jalan Salahuddin membatasi pergerakan warga sipil dan pekerja bantuan yang berusaha meninggalkan daerah tersebut.
Seiring memburuknya situasi, pejabat kesehatan Gaza memperingatkan bahwa Rumah Sakit Kamel Adwan dapat kehabisan bahan bakar dalam beberapa jam, sehingga tidak dapat beroperasi. Tanpa intervensi internasional segera, rumah sakit tersebut akan terpaksa ditutup, meninggalkan ribuan warga sipil tanpa akses ke perawatan medis di jantung zona perang yang meningkat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza